Disampaikan oleh Acer, keputusan tersebut dikarenakan harga produk gaming dinilai terlalu mahal bagi orang Indonesia.
"Kurasa untuk Indonesia isunya ialah produk gaming kita terlalu mahal. Karena masyarakat Indonesia cenderung mencari perangkat dengan harga terjangkau," ujar Andrew Hou, Presiden of Acer Pan Asia Pacific di sela-sela wawancara di New York, Rabu (23/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Andrew, masyarakat Indonesia kebanyakan mencari perangkat yang tidak terlalu mewah. Kendati begitu, mereka membutuhkan perangkat yang biasa tapi mumpuni.
"Acer sendiri saat ini sedang fokus dengan Predator yang memiliki perangkat tinggi itulah arasan kita tak bisa menjadi brand terbaik di Indonesia," ungkap Andrew.
"Tapi kita ada Nitro series yang lebih murah dari predator dan terjual lebih baik di Indonesia dan saya harap akan semakin kuat dan meningkat," tambah Andrew lagi.
Lalu, kira-kira di berapa harga yang cocok untuk laptop gaming dijual di Indonesia ?
"Saya pikir saat ini harga yang cocok di Indonesia di bawah USD 1.000 dolar, karena Nitro series dijual dengan harga USD 999. Jadi, Nitro lebih jagoan," jawab Andrew. (agt/asj)