Pemerintah Amerika Serikat dan China sudah mendekati kata sepakat untuk menghapus hukuman yang dijatuhkan untuk ZTE. Sangsi tersebut merupakan larangan bagi perusahaan-perusahaan asal AS dalam menjual peralatan teknologinya kepada korporasi asal Negeri Tirai Bambu itu.
Meski ZTE patut merasa lega karena hukuman yang dijatuhkan kepadanya berpotensi dihapuskan, namun bukan berarti mereka tidak memiliki pekerjaan rumah untuk diselesaikan. Nantinya, salah satu vendor smartphone ini akan melakukan perombakan besar di jajaran manajemen, direksi, serta pembayaran sejumlah denda sebagai ganti dari pencabutan sangsi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, pemerintah AS dilaporkan tengah mengurus segala kelengkapan dokumen yang diperlukan dalam menyelesaikan perjanjiannya dengan China. Perjanjian tersebut bermula dari pertemuan antara dua politisi asal kedua negara itu.
Berdasarkan keterangan yang detikINET kutip dari Reuters, Selasa (22/5/2018), kedua politisi itu adalah Steven Mnuchin, Menteri Perbendaharaan AS, dengan Liu He, Wakil Perdana Menteri China bidang industri, transportasi, perbankan, sumber daya manusia, dan keamanan sosial. Pertemuan itu sendiri berlangsung di Washington pekan lalu.
Sebuah sumber menyebutkan perjanjian ini akan diselesaikan sebelum kunjungan Menteri Perdangangan AS Wilbur Ross, ke Beijing pekan depan. Hal tersebut diperkirakan dilakukan karena dianggap akan memudahkan penyelesaian perjanjian dagang antar keduanya sebagai upaya untuk mencegah terjadinya perang dagang. (fyk/rou)