YouTube, anak perusahaan Google, resmi meluncurkan ulang layanan streaming musiknya, YouTube Music, setelah pertama kali muncul pada November 2015 lalu. Kelahiran kembali dari layanan yang diplot sebagai saingan Spotify dan Apple Music ini akan menggusur eksistensi dari Google Play Music.
Google pun berencana untuk menyelesaikan transisi antara kedua layanan tersebut pada bulan depan, sebagaimana detikINET kutip dari CNET, Kamis (17/5/2018). Hal tersebut dilakukan agar anggota Google Play Music tak kehilangan fitur yang sudah mereka buat sesuai preferensinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara umum, YouTube merupakan platform yang paling banyak digunakan untuk mendengarkan musik. Jika ada sebuah perusahaan yang mampu membangun bisnis berlangganan (streaming musik) secara sukses, itu akan menjadi YouTube," ujar Lyor Cohen, Global Head of Music YouTube.
Meski Cohen berkata demikian, YouTube sebenarnya punya rekam jejak yang tidak mentereng dalam hal layanan musik berlangganan di masa lalu. Pada 2014, mereka meluncurkan YouTube Music Key, yang hanya bertahan setahun sebelum dirombak dan berganti nama menjadi YouTube Music.
Baca juga: Spotify Akhirnya Rambah Timur Tengah |
Mereka pun tak pernah mengungkapkan berapa banyak orang yang berlangganan YouTube Music. Berbeda dengan Spotify yang saat ini sudah memiliki 75 juta user berbayar, serta Apple Music dengan 40 juta pengguna berlangganan.
Kini, YouTube berusaha untuk mulai bersaing secara serius di industri streaming musik, dengan tetap mematok harga berlangganan pada USD 10 per bulan. Aplikasi YouTube Music terbaru akan diluncurkan terlebih dahulu di Amerika Serikat, Korea Selatan, Meksiko, Australia, dan Selandia Baru. (fyk/fyk)