Pernyataan ini disampaikan Trump lewat sebuah kicauan di Twitter. Menurutnya, saat ini ia tengah berembuk dengan Presiden China Xi Jinping untuk mencari jalan agar perusahaan ponsel dan telekomunikasi asal China itu bisa kembali berbisnis di AS secepatnya.
"Presiden China Xi, dan aku, tengah bekerjasama untuk memberikan jalan bagi perusahaan masif ZTE kembali berbisnis, secepatnya. Terlalu banyak pekerjaan yang hilang di China. Departemen Perdagangan telah diberikan instruksi untuk menyelesaikan," cuit Trump.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Diblokir Amerika, ZTE Setop Bisnis Utamanya |
Cuitan Trump ini terkesan membingungkan dan plin-plan. Pasalnya, sebelumnya pemerintah AS kerap menyerang ZTE dengan berbagai pelarangan.
Pelarangan terhadap ZTE memang berdampak sangat besar, karena mereka dilarang membeli komponen dari perusahaan asal AS, dalam hal ini adalah Qualcomm. Padahal, ponsel ZTE kebanyakan menggunakan prosesor dari Qualcomm.
President Xi of China, and I, are working together to give massive Chinese phone company, ZTE, a way to get back into business, fast. Too many jobs in China lost. Commerce Department has been instructed to get it done!
β Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 13 May 2018
Baca juga: China Bujuk AS Soal Pemblokiran ZTE |
Kemungkinan ZTE juga akan kehilangan lisensi Android-nya dari Google. Jadi meskipun mereka membeli prosesor dari perusahaan lain seperti Mediatek atau Samsung, mereka juga tetap tak bisa menggunakan OS Android di ponsel buatannya.
ZTE sendiri merupakan salah satu perusahaan terbesar yang ada di China. Perusahaan ini, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Senin (14/5/2018), punya karyawan lebih dari 80.000. Karenanya, dalam kicauannya Trump menyertakan bahwa banyak yang berpotensi kehilangan pekerjaan akibat dari imbas larangan tersebut. (mag/rou)