Sejak kemarin, sudah terdapat tiga insiden pengeboman yang terjadi, dengan dua di antaranya bertempat di Surabaya, sedangkan satu lagi di Sidoarjo. Tak ayal, aksi ini pun menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial.
Salah satu yang patut diperhatikan adalah penyebaran foto, video, maupun informasi yang berkaitan dengan peristiwa pengeboman. Mengingat apa yang menyebar di media sosial dan platform berbagi pesan bisa memiliki dampak tertentu, netizen pun mengingatkan untuk menahan jempol dalam membagikan hal-hal yang justru dapat memperkeruh suasana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan warganet lain fokus dalam penyebaran informasi menyimpang, atau hoax. Seorang pengguna Twitter mengingatkan untuk tetap berdoa sembari menyaring informasi agar tidak terjadi penyebaran hoax yang bisa membantu pelaku untuk menyebarkan teror.
Turut berduka untuk para korban di Surabaya. Yuk #sobaTani tahan jempol untuk tidak menshare foto korban, karena itu yang mereka inginkan, menyebafkan ketakutan. Tunjukan kepedulian tanpa harus memposting foto/video korban.#PrayForSurabaya#BersatuLawanTerorisme#KamiTidakTakut pic.twitter.com/gdAjaR8MsM
— Kementerian Pertanian RI (@kementan) May 13, 2018
tahan jempol. di saat gini hoax itu gampang banget kesebar
— Mas Djay™ (@djaycoholyc) May 14, 2018
Berdoa tetep. Update berita tetep. Tapi tahan jempol buat share,saring dulu kebenarannya.
— Ga (@RagaMahendra) May 14, 2018
Kemanusiaan hari ini berduka. Kita harus bersama-sama melawan teroris tanpa takut sedikit pun. Dan, tahan jempol kita untuk share FOTO2 KORBAN karena itu bagian dr teror juga. #PrayForSurabaya #KamiTidakTakutTeroris #TindakTegasTeroris
— Ala Ansor (@alaansor1934) May 13, 2018
Guys, sekali lagi jangan sebar2 for korban. Tahan jempolnya. Apalagi ada anak kecil terlibat disini.
— Reggy Hasibuan (@Regzindahood) May 14, 2018
(jsn/fyk)