Karenanya, Google sebagai pemilik YouTube mengumumkan bahwa pihaknya akan rutin merilis laporan setiap kuartal dan melaporkan bagaimana mereka membersihkan video inventarisnya. Sebagai permulaan, YouTube beberapa waktu lalu telah merilis laporan per tiga bulan terakhir di tahun 2017.
Baca juga: Google dan Samsung Memperebutkan Nokia |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam menjalankan aksi bersih-bersihnya ini YouTube mengandalkan mesin pembelajaran. Teknologi ini membantu YouTube untuk menghapus video berisiko tinggi secara cepat.
Untuk memperlihatkan sebagaimana canggihnya mesin pembelajaran ini bekerja, sekitar 6,7 juta dari delapan juta video yang dihapus kuartal lalu terlebih dahulu ditandai oleh mesin, bukan oleh manusia. Artinya 76% video dihapus oleh YouTube tanpa video tersebut mendapat view satupun.
Baca juga: Dear YouTube (Sebuah Kegelisahan) |
Ini pun menunjukan kemajuan yang pesat dari YouTube dalam menangani video dengan konten negatif. Sebelumnya di tahun 2017, hanya 8% dari video yang ditandai dan dihapus karena mengandung konten ekstrim dengan kurang lebih 10 jumlah view.
Mesin pembelajaran ini pun diperkenalkan pada bulan Juni. Dan sekarang 50% video dihapus dengan jumlah view kurang dari 10. (mag/afr)