Melalui media sosial yang dimilikinya, Elon Musk memamerkan perkembangan dari dua proyek besarnya, yaitu Hyperloop dan BFR. Hyperloop merupakan moda transportasi modern, sedangkan BFR merupakan roket terbaru SpaceX yang rencananya akan digunakan untuk mengantar manusia menuju Mars.
Untuk proyek yang pertama, dalam unggahan pada akun Twitter pribadinya, ia menulis bahwa timnya akan melakukan uji coba terhadap apakah kendaraan berbentuk mirip tabung yang digunakan untuk Hyperloop dapat mencapai separuh dari kecepatan suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"SpaceX/Tesla Hyperloop yang sudah diperbaharui akan melakukan tes kecepatan secepatnnya. Kami akan mencoba untuk mencapai separuh dari kecepatan suara, sekaligus berhenti, pada jarak 1,2 kilometer," kicaunya melalui akun @elonmusk.
Meski kecepatan suara bisa berubah-ubah tergantung dari kondisi tekanan udara, suhu, hingga ketinggian, namun pria berjuluk 'Iron Man' ini sempat memperkirakan bahwa Hyperloop miliknya dapat melaju lebih dari 500 kilometer per jam. Jika berada di ketinggian air laut dengan suhu 20 derajat Celsius dan kondisi atmosfer normal, kecepatan suara berada pada kisaran 1.238 kilometer per jam.
![]() |
Meski begitu, ia mengakui bahwa tes ini tidak akan berlangsung dengan mudah. Dalam cuitan berikutnya, ia menyebutkan bahwa jarak yang pendek akan membuatnya menjadi sulit. Bahkan, Musk juga mengatakan bahwa kendaraan tersebut dapat bertransformasi menjadi serpihan besi yang berhamburan.
Selain perkembangan proyek Hyperloop, pria yang mendirikan PayPal ini juga membagikan kelanjutan dari proses produksi dari BFR. Dalam akun Instagram pribadinya, ia mengunggah sebuah alat raksasa yang digunakan untuk mencetak bagian atas dari roket milik SpaceX tersebut.
Dalam foto itu, ia menyandingkannya dengan Tesla Model 3 sebagai perbandingan. Hal tersebut pun sukses menggambarkan betapa besarnya wujud yang akan dimiliki oleh BFR.
Sebagai perbandingan lain, Falcon Heavy, roket milik SpaceX yang menyandang status terkuat di dunia saat ini, memiliki tinggi sekitar gedung 21 lantai. Sedangkan tinggi BFR paling tidak akan setara dengan gedung 32 lantai, sebagaimana detikINET kutip dari CNBC, Selasa (10/4/2018).
Ini bukan pertama kalinya ia memberikan kelanjutan dari pembuatan roket raksasanya tersebut, walaupun Musk memang jarang memperlihatkannya. Dua tahun lalu, ia sempat menampilkan foto dari tangki bahan bakar yang digunakan untuk BFR, dengan kemampuan untuk menampung 1.200 ton oksigen cair.
Postingan Hyperloop:
This is kinda nutty for such a short distance, so could easily end up being shredded metal, but exciting either way
β Elon Musk (@elonmusk) April 8, 2018
Postingan BFR:
(afr/fyk)