Infinix resmi menjalin kerja sama dengan PT. Adi Reka Mandiri (ARM) untuk perakitan salah satu produk teranyarnya, yaitu Hot S3 X573. Hal ini dilakukan Infinix dalam memenuhi peraturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian.
Aturan tersebut terkait dengan terkandungnya komponen lokal untuk setiap produk ponsel berteknologi 4G minimal sebanyak 30%. Hot S3 pun diklaim telah memenuhi syarat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Infinix Ikutan Bikin Ponsel Mirip iPhone X |
Ia mengatakan, empat aspek tersebut memang diwajibkan oleh pihak TKDN agar diproduksi di dalam negeri. Selain hardware, sejumlah software aplikasi dari Infinix Hot S3 pun juga dikerjakan oleh ARM, yang merupakan perusahaan manufaktur berbentuk joint venture antara Telesindo dengan Arima Communications asal Taiwan.
![]() |
"Untuk aplikasi kita pakai tiga. Yang satu kita pakai Catfish, lalu Yogrt, sama satunya lagi Piknik," ucapnya, saat ditemui dalam kunjungan ke pabrik ARM di Cikarang, Banten, Selasa (20/3/2018).
Di samping untuk memenuhi peraturan TKDN, kolaborasi ini juga dimaksudkan untuk menyanggupi permintaan pasar Indonesia terhadap Hot S3 sepanjang 2018. Selain lokasinya yang dianggap strategis untuk memudahkan proses pengiriman pasokan barang, karena pabrik ARM berada di Cikarang, kemampuan produksi perusahaan manufaktur ini pun dinilai juga cukup mumpuni.
"Untuk kapasitas produksi Infinix Hot S3 saat ini kita masih bisa 700 unit per shift per hari. Satu hari itu kita juga bisa dua hingga tiga shift," tutur Indramawan.
Ini merupakan bentuk kolaborasi kedua Infinix dengan vendor Tanah Air. Sebelumnya, produsen ponsel asal Hong Kong tersebut juga telah bekerja sama dengan PT Satnusa Persada Tbk. yang berlokasi di Batam.
(rns/rou)