Executives Vice President Qualcomm Cristiano Amon mengatakan, adopsi 5G lebih cepat dari perkiraan. Pihaknya telah melakukan sejumlah pengujian yang melibatkan berbagai operator di seluruh dunia menggelar 5G. Rencananya, tahun depan Qualcomm akan mulai mengomersialisasikannya.
"Adopsi besar-besaran 5G akan dimulai 2019," kata Amon di panggung Qualcomm Snapdragon Tech Summit 2017 di Maui, Hawaii, AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan tersedia di mana-mana dengan bandwidth yang berlimpah," ujarnya.
![]() |
Menjawab Kebutuhan
Kehadiran 5G tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat di masa mendatang. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Qualcomm pada 5.844 pengguna smartphone di seluruh dunia, 86% dari mereka membutuhkan koneksi cepat di ponsel mereka.
Hasil survei itu sejalan dengan data riset yang dikeluarkan Cisco Visual Networking Index. Terlihat trafik data mobile tahun 2021 akan mencapai 50 miliar gigabyte per bulannya. Angka ini naik 100 kali dibandingkan 2011.
Rata-rata trafik bulanan dari setiap smartphone diperkirakan akan mencapai 6,8 GB di 2021. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya 1,6 GB di 2016.
"7,5% trafik data mobile akan berasal dari video," kata Peter Carson, Senior Director Product Marketing Qualcomm, di ajang yang sama.
![]() |
Melihat semua itu, 5G diyakini menjadi solusinya. Carson menjelaskan, 5G akan memberikan pengalaman mobile broadband ke tahap selanjutnya. Sebab, hal ini akan memberikan kecepatan upload dan download yang lebih ngebut.
"Kecepatan akan meningkat 5 sampai 10 kali," klaim Carson.
Selain itu, jaringan 5G punya latensi yang sangat rendah. Dengan demikian, akan memberikan dampak efesiensi konsumsi daya di baterai. Tak ketinggalan, 5G akan memberikan kapasitas yang besar untuk data tanpa batas.
"Jaringan baru ini akan mengubah ekonomi. Menghadirkan kapasitas yang murah bagi operator, sehingga memberikan tarif data tanpa batas yang terjangkau," pungkas Carson. (rns/rns)