Langkah MatahariMall menggandeng Pos Indonesia (Posindo) semakin memperkuat posisi strategis portal marketplace tersebut sebagai penyedia layanan O2O terbesar di Asia Tenggara.
O2O yang dimaksud adalah fitur Online-to-Offline. Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk mengambil, mengembalikan, dan membayar barang yang sudah dipesan secara online agar bisa juga dilakukan secara offline.
MatahariMall memperkuat fitur O2O ini dengan cara memperluas jaringan layanan Pickup & Pay COD dan eLocker melalui kerja sama dengan Posindo di 199 kota yang tersebar di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alat ini bisa digunakan untuk bertransaksi lewat online maupun sebagai titik pengambilan ataupun pengembalian. Alat ini dinamakan eLocker, atau semacam PO Box elektronik.
MatahariMall memberikan dua solusi O2O, untuk di kota-kota besar perusahaan akan menyediakan eLocker yang didukung PopBox Asia dan di kota lain MatahariMall.com memberikan jasa Pickup & Pay COD. Kerja sama ini juga sekaligus terkait jasa pengiriman barang ke seluruh Indonesia.
Para MMall-goers --julukan untuk pelanggan MatahariMall-- bisa melakukan pembayaran di 4.500 titik kantor Pos Indonesia, pengambilan dan pembayaran di 199 kota di eLocker otomatis pada 10 kantor pos di Jabodetabek dan Bandung
"Ini menjadikan layanan O2O yang dimiliki MatahariMall.com terbesar di Asia Tenggara," jelas CEO MatahariMall Hadi Wenas dalam keterangannya yang dikutip detikINET, Jumat (11/12/2015).
Kerja sama ini menurut Pos Indonesia merupakan bentuk komitmen mereka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia. "Hal ini mendorong kami memenuhi kebutuhan mereka dalam berbelanja online dengan cepat dan nyaman, melalui penempatanan eLocker MatahariMall di seluruh cabang Pos Indonesia," tambah Direktur Utama Pos Indonesia, Gilarsi WS.
Menkominfo Rudiantara yang ikut menyaksikan kerja sama ini menilai apa yang dilakukan MatahariMall dan Posindo sebagai bukti bahwa e-commerce bisa memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Oleh karena itu, kami akan terus berupaya untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur teknologi yang dapat memaksimalkan pertumbuhan ekosistem eCommerce di Indonesia," jelas Chief RA, panggilan akrab Rudiantara.
Seperti diketahui, transaksi e-commerce menyentuh angka USD 8 miliar pada tahun 2014 dan diproyeksikan meningkat menjadi USD 12 miliar pada tahun ini, bahkan mencapai angka USD 130 miliar pada tahun 2020.
“Kerjasama ini merupakan langkah yang baik untuk turut menjadi bagian dalam menumbuhkan perekonomian Indonesia. Semoga kerjasama strategis ini dapat terus dikembangkan guna memberikan manfaat ke lebih banyak masyarakat di berbagai daerah bahkan di seluruh pelosok Indonesia,” tutup Emirsyah Satar, Chairman MatahariMall.
(rou/rou)