Indonesia Kekurangan Hotel High Tech
Hide Ads

Indonesia Kekurangan Hotel High Tech

- detikInet
Minggu, 07 Mar 2010 12:27 WIB
Bandung - Demi mendukung perkembangan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) maka diperlukan hotel-hotel yang memiliki fasilitas teknologi tinggi. Tapi sayangnya di Indonesia masih sangat minim hotel yang memiliki teknologi tinggi.

Demikian diungkapkan oleh Dirjen Pemasaran Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, Sapta Nirwanda, saat berbincang dengan detikINET di Hotel Aston Primera Pasteur, Jalan Dr Djunjunan No 96, Sabtu (6/3/2010).

"Masih minim. Di Jakarta baru 2-3 hotel. Di Bali sudah lebih banyak. Di Bandung baru ada satu. Kita kekurangan hotel yang memiliki teknologi tinggi," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan teknologi tinggi, imbuhnya, pasar MICE akan semakin terbuka. Karena teknologi tinggi yang diterapkan di hotel akan mendukung aktivitas Meeting, Incentive, Convention ataupun Exhibition.

"Indonesia baru di Bali sudah mencapai hasil yang cukup menggembirakan. Dukungan dari seluruh elemen-elemen pariwisata terkait seperti pemerintah daerah, asosiasi hotel serta yang lainnya. Itulah sebabnya hotel dengan teknologi tinggi populasinya didominasi oleh Bali," katanya menjelaskan.

"MICE menjadi andalan negara-negara maju untuk sektor pariwisatannya. Sekarang
orang meeting sudah pasti akan berlibur, tapi orang berlibur belum tentu ada meeting," imbuhnya.

Di Bandung, baru ada Hotel Aston Primera Pasteur, satu-satunya hotel yang menerapkan teknologi tinggi sebagai fasilitas hotelnya. Mulai dari teleconference, video call, broadband internet, hingga IPTV (internet protocol television).

Hotel yang baru saja diresmikan secara langsung oleh Menbudpar Jero Wacik, Jumat (5/3/2010) malam ini menelan biaya sampai Rp 10 miliar untuk investasi di IT-nya. Tak hanya itu, Aston Primera Pasteur juga sebagai hotel yang pertama kali di Indonesia yang menggunakan IPTV. (afz/fyk)

Berita Terkait