Demikian diungkapkan oleh Dirjen Pemasaran Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, Sapta Nirwanda, saat berbincang dengan detikINET di Hotel Aston Primera Pasteur, Jalan Dr Djunjunan No 96, Sabtu (6/3/2010).
"Masih minim. Di Jakarta baru 2-3 hotel. Di Bali sudah lebih banyak. Di Bandung baru ada satu. Kita kekurangan hotel yang memiliki teknologi tinggi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia baru di Bali sudah mencapai hasil yang cukup menggembirakan. Dukungan dari seluruh elemen-elemen pariwisata terkait seperti pemerintah daerah, asosiasi hotel serta yang lainnya. Itulah sebabnya hotel dengan teknologi tinggi populasinya didominasi oleh Bali," katanya menjelaskan.
"MICE menjadi andalan negara-negara maju untuk sektor pariwisatannya. Sekarang
orang meeting sudah pasti akan berlibur, tapi orang berlibur belum tentu ada meeting," imbuhnya.
Di Bandung, baru ada Hotel Aston Primera Pasteur, satu-satunya hotel yang menerapkan teknologi tinggi sebagai fasilitas hotelnya. Mulai dari teleconference, video call, broadband internet, hingga IPTV (internet protocol television).
Hotel yang baru saja diresmikan secara langsung oleh Menbudpar Jero Wacik, Jumat (5/3/2010) malam ini menelan biaya sampai Rp 10 miliar untuk investasi di IT-nya. Tak hanya itu, Aston Primera Pasteur juga sebagai hotel yang pertama kali di Indonesia yang menggunakan IPTV. (afz/fyk)