Terusik Hadirnya DeepSeek
Hide Ads

Detik Pagi

Terusik Hadirnya DeepSeek

Trypama Randra - detikInet
Kamis, 30 Jan 2025 07:58 WIB
Jakarta -

Kehadiran perusahaan rintisan (startup) teknologi asal China yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI), DeepSeek bikin gempar pasar saham Amerika Serikat. Kehebohan ini membuat saham-saham teknologi AS ditutup anjlok pada perdagangan Senin (29/1/2025) lalu.

Mengutip Reuters, Rabu (29/1/2025), DeepSeek berhasil menyalip pesaingnya, ChatGPT, sebagai aplikasi yang teratas di App Store AS dengan 2 juta unduhan. DeepSeek didukung oleh model DeepSeek-V3 yang menggunakan chip Nvidia H800 dengan biaya kurang dari US$ 6 juta.

Untuk pengembangan model DeepSeek-R1, yang dirilis minggu lalu, perusahaan mengaku biayanya 20 hingga 50 kali lebih murah daripada model OpenAI. Karena efisiensi dan biaya yang murah inilah, perusahaan tersebut mendapatkan atensi dari global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain biaya yang murah, kecanggihan AI-nya juga setara dengan AI milik perusahaan teknologi AS, seperti OpenAI. Perusahaan tersebut mengaku dua model AI-nya, DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1 mendapat pujian dari para eksekutif Silicon Valley dan ahli teknologi AS karena setara dengan canggihnya model AI milik OpenAI dan Meta.

Saham Teknologi di AS dan Eropa Sempat Anjlok

Popularitas DeepSeek yang tiba-tiba ini telah mengejutkan pasar saham di Eropa dan Amerika.

ADVERTISEMENT

Di AS, pembuat chip AI Nvidia mengakhiri perdagangan per Senin (27/1/2025) yang anjlok sekitar 16,9% sementara saingannya Broadcom merosot 17,4%. Saham raksasa teknologi lainnya juga terjun bebas seperti Microsoft yang turun 2,14% dan Perusahaan teknologi lainnya juga merosot, dengan Microsoft turun 2,14% dan pemilik Google, Alphabet, turun lebih dari 4%.

Di Eropa, pembuat peralatan chip dari Belanda, ASML, mengakhiri perdagangan hari Senin dengan harga sahamnya turun lebih dari 7%, sementara saham Siemens Energy, yang membuat perangkat keras terkait AI, anjlok seperlima dari nilainya.

"Ide mengenai (AI) versi China yang berbiaya rendah belum tentu menjadi yang terdepan, sehingga hal ini cukup mengejutkan pasar. Jadi, jika Anda tiba-tiba mendapatkan model AI berbiaya rendah ini, maka hal itu akan menimbulkan kekhawatiran terhadap keuntungan para pesaing, terutama mengingat jumlah yang telah mereka investasikan pada infrastruktur AI yang lebih mahal," kata Fiona Cincotta, analis pasar senior di City Index, mengutip dari BBC.

Trump Ungkap Kehadiran DeepSeek Sebagai Peringatan

Presiden AS Donald Trump pun turut berkomentar dan menyebutkan kemunculan DeepSeek AI sebagai peringatan. Trump mengungkapkan kemunculan DeepSeek merupakan peringatan bagi perusahaan teknologi AS dalam persaingan global untuk mendominasi teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

"Peluncuran DeepSeek, AI dari perusahaan Tiongkok, seharusnya menjadi peringatan bagi industri kita bahwa kita perlu berfokus penuh dalam bersaing untuk menang," kata Trump dilansir dari The Guardian, Selasa (28/1/2025).

Ia menunjuk pada kemampuan DeepSeek yang tampaknya memberikan kinerja yang sama dengan model AI yang ada saat ini akan tetapi dengan sumber daya yang jauh lebih sedikit, sehingga mengancam dominasi ledakan AI yang dipimpin AS selama ini.

Itu bagus karena Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang," kata Trump. "Saya melihatnya sebagai hal yang positif, sebagai aset," ucapnya.

DeepSeek Diserang Skala Besar

Serangan berskala besar pada DeepSeek berdampak pada pendaftaran pengguna baru, sehingga calon pengguna tidak dapat bergabung dengan platform tersebut. Namun, pengguna saat ini masih dapat masuk dan menggunakan layanan tanpa gangguan. Meskipun terjadi gangguan, DeepSeek tetap optimis, berterima kasih kepada pengguna atas kesabaran dan dukungan mereka saat mereka berupaya menyelesaikan situasi tersebut.

"Karena adanya serangan jahat berskala besar pada layanan DeepSeek, pendaftaran mungkin akan terganggu. Harap tunggu dan coba lagi. Pengguna terdaftar dapat masuk seperti biasa. Terima kasih atas pengertian dan dukungan Anda," begitu bunyi pernyataan DeepSeek.

Mengomentari insiden tersebut, Jake Moore Global Cyber Security Advisor di ESET menyoroti risiko yang terkait dengan peningkatan pesat DeepSeek.

"DeepSeek tentu saja menjadi pusat perhatian dalam beberapa hari terakhir, yang dapat menjadi sebagai sarang besar bagi para penjahat dunia maya. Hal ini biasa terjadi pada platform baru mana pun yang secara kontroversial mendominasi media karena berbagai alasan dan dapat menarik banyak kelompok pelaku ancaman yang mencari potensi kerentanan untuk dieksploitasi," katanya.

"Terlepas dari siapa yang berada di balik DeepSeek dan nilai-nilainya, serangan semacam itu bertindak sebagai pengingat untuk memperkuat pertahanan yang ada dan mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga; terutama saat perhatian tumbuh dengan cepat," kata Jake kepada Hackread.com.

Sebagai informasi, DeepSeek berdiri pada akhir tahun 2023 oleh Manajer Dana Lindung Nilai China, Liang Wenfeng. DeepSeek menjadi salah satu dari sejumlah perusahaan rintisan yang muncul dalam beberapa tahun terakhir dan berupaya mencari investasi besar untuk mengembangkan AI besar-besaran. Seperti perusahaan rintisan AI lainnya, DeepSeek meluncurkan berbagai model AI kompetitif selama setahun terakhir yang telah menarik perhatian industri.

Saksikan pembahasan lengkapnya hanya di program detikPagi edisi Kamis (30/1/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(vrs/vrs)