Paralympic Paris 2024 akan segera digelar. Menyambut pesta olahraga empat tahunan ini Apple menyiapkan beragam konten, termasuk fitur aksesibilitas baru.
"Setiap tahun, kami membuat terobosan baru dalam hal aksesibilitas," kata Sarah Herrlinger, Senior Director of Global Accessibility Policy and Initiatives, Apple. "Fitur-fitur baru ini akan memberikan dampak positif bagi beragam pengguna, memberikan cara baru untuk berkomunikasi, mengontrol perangkat, dan menjelajahi dunia," sebut Apple.
Fitur Aksesibilitas Baru
Pada September ini, Apple memperkenalkan fitur aksesibilitas baru yang memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak untuk menciptakan pengalaman baru yang intuitif bagi pengguna penyandang disabilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
- Music Haptics, memungkinkan pengguna tuli atau yang mengalami kesulitan mendengar untuk menikmati musik di iPhone. Dengan mengaktifkan fitur aksesibilitas ini, Taptic Engine di iPhone memainkan ketukan, tekstur, dan getaran halus pada audio musik.
- Vocal Shortcut dan Listen for Atypical Speech keduanya meningkatkan pengenalan ucapan dan penyesuaian untuk berbagai pengguna yang lebih luas dengan ucapan atipikal.
- Pelacakan Mata, cara baru bagi pengguna dengan disabilitas fisik untuk menggunakan iPhone dan iPad hanya dengan mata mereka. Pelacakan Gerakan Mata berfungsi di seluruh aplikasi iPadOS maupun iOS, dan tidak memerlukan perangkat keras atau aksesori tambahan.
- Live Caption. Fitur ini hadir di Apple Vision Pro untuk membantu semua orang - termasuk pengguna yang tunarungu atau sulit mendengar - mengikuti dialog yang diucapkan dalam percakapan langsung dan audio dari aplikasi.
- Kontrol Suara dan Pengenalan Suara hadir di CarPlay. pengguna dapat menavigasi CarPlay dan mengontrol aplikasi hanya melalui suara mereka. Dengan Pengenalan Suara, pengemudi atau penumpang yang tunarungu atau sulit mendengar dapat mengaktifkan peringatan untuk diberi tahu jika ada bunyi klakson dan sirene mobil.
The Relay
![]() |
Apple turut merilis sebuah film pendek berjudul "The Relay". Film ini seolah menggambarkan keyakinan kuat Apple bahwa aksesibilitas adalah hak asasi manusia yang mendasar. Namun di lain sisi persaingan antara atlet dengan dan tanpa disabilitas adalah hal yang umum namun jarang digambarkan dalam medium apapun.
The Relay menyelami kehidupan nyata dari delapan atlet saling bersaing di sprinting, bersepeda, berenang, dan lari jarak jauh untuk mengaburkan batas antara Olimpiade dan Paralimpiade. Film ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang fitur aksesibilitas yang dibuat oleh Apple, dan bagaimana teknologi tersebut digunakan untuk menciptakan arena laga yang lebih adil bagi semua orang.
Disutradarai oleh Derek Cianfranceyang sebelumnya menggarap "Sound of Metal" dan "Blue Valentine" dan dibintangi oleh atlet yang bakal berlaga di Olimpiade Los Angeles 2028.
Film berdurasi 3 menit 46 detik juga menekankan pengalaman para atlet menggunakan produk Apple, termasuk iPhone, iPad, dan Apple Watch, serta menunjukkan bagaimana fitur aksesibilitas seperti Spoke Content, Assistive Touch, Wheelchair Workouts dan Magnifier mendukung latihan dan kinerja mereka.
Film ini juga mencakup aplikasi pihak ketiga seperti GoSwim dan aplikasi my i-limb, yang digunakan oleh para atlet untuk meningkatkan performanya.
(afr/afr)