Meta Luncurkan Fitur Cek Fakta, Tangkal Misinformasi di Threads
Hide Ads

Meta Luncurkan Fitur Cek Fakta, Tangkal Misinformasi di Threads

Josina - detikInet
Sabtu, 16 Des 2023 08:20 WIB
Threads
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

Meta dilaporkan tengah berencana untuk menambahkan fitur pengecekan fakta langsung di platform media sosialnya Threads untuk mengatasi konten misinformasi.

Meskipun pemilik Facebook dan Instagram sudah menggunakan tim pemeriksa fakta pihak ketiga untuk menyanggah miss-informasi dan disinformasi pada kedua aplikasi tersebut, namun Meta tidak memiliki tim pemeriksa fakta tersendiri di Threads.

"Awal tahun depan, mitra pemeriksa fakta pihak ketiga kami akan dapat meninjau dan menilai konten palsu di Threads," kata Meta dalam sebuah pernyataan yang dikutip detikINET Meta menjelaskan dalam sebuah pembaruan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini, ketika pemeriksa fakta menilai sebuah konten sebagai konten palsu di Facebook atau Instagram, kami memperluas peringkat pemeriksaan fakta tersebut ke konten yang hampir sama di Threads, tetapi pemeriksa fakta tidak dapat menilai konten Threads sendiri," lanjutnya.

Head of Instagram Adam Mosseri juga membagikan sebuah postingan tentang program ini, meskipun tidak memberikan banyak detail selain mengungkapkan bahwa program ini akan hadir tahun depan.

ADVERTISEMENT

"Saat ini kami mencocokkan peringkat pemeriksa fakta dari Facebook atau Instagram dengan Threads, tetapi tujuan kami adalah agar mitra pemeriksa fakta memiliki kemampuan untuk mengulas dan memberi peringkat informasi yang salah di aplikasi," tulis Mosseri.

Meta telah lama menghadapi kritik karena membiarkan misinformasi serta ujaran kebencian merajalela di platformnya, terutama terkait dengan COVID-19 dan selama pemilihan presiden AS tahun 2016 dan 2020.

Pada tahun 2021, Facebook mulai menandai halaman yang menyebarkan berita palsu secara terus-menerus, dan secara resmi melarang semua akun Instagram, Halaman Facebook, dan Grup yang terkait dengan teori konspirasi QAnon. Setelah invasi Rusia ke Ukraina, Meta mendirikan Pusat Operasi Khusus untuk memerangi miss-informasi dan menghapus ujaran kebencian dan konten yang menghasut kekerasan.

Namun, jenis konten seperti ini terus melonjak di Facebook dan Instagram selama perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung - bahkan Uni Eropa turun tangan untuk menyelidikinya. Meta telah mengambil tindakan dalam beberapa kasus ini.

Faktor kunci di sini adalah hubungan Threads dengan berita. Meskipun Threads membuat langkah untuk membuat topik-topik yang sedang tren dikumpulkan secara lebih intuitif, Meta tidak benar-benar mendorong platform ini sebagai ruang berita dan urusan terkini.

Pada bulan Juli lalu Mosseri menulis Politik dan berita utama pasti akan muncul di Threads - mereka juga muncul di Instagram sampai batas tertentu - tetapi kami tidak akan melakukan apa pun untuk mendorong vertikal tersebut.

Khususnya, kata-kata tertentu telah diblokir dari pencarian Threads, di mana situs The Washington Post melaporkan kata-kata seperti "virus corona", "vaksin", "vaksinasi", "seks", "porno", "telanjang", dan "darah", yang sengaja diblokir.

Threads masih belum memiliki pedoman komunitasnya sendiri; sebaliknya perusahaan mengatakan bahwa Threads secara khusus merupakan bagian dari Instagram, sehingga Ketentuan Penggunaan Instagram dan Pedoman Komunitas Instagram juga berlaku untuk Threads.

Namun, di sisi lain Threads sudah memiliki masalah ujaran kebencian, seperti yang dilaporkan oleh Chase DiBenedetto dari Mashable yang melaporkan peringatan dari kelompok-kelompok hak-hak sipil pada bulan Juli.

Pada saat itu, juru bicara Meta mengatakan kepada Mashable dan Media Matters for America dalam sebuah pernyataan, bahwa alat penegakan integritas dan tinjauan manusia kami yang terkemuka di industri ini telah disambungkan ke dalam Threads. Seperti semua aplikasi kami, kebijakan ujaran kebencian berlaku.




(jsn/jsn)