Pemerintah Kota New York, Amerika Serikat resmi melarang TikTok untuk digunakan di seluruh perangkat pemerintahan. Pelarangan ini didasari atas kekhawatiran terhadap isu keamanan data.
Dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (7/9/2023) dengan kebijakan ini New York menyusul beberapa kota di Amerika Serikat yang sudah melarang penggunaan TikTok di perangkat pemerintahan sejak beberapa waktu lalu.
Pemerintah Kota New York mewajibkan seluruh pegawai pemerintahan untuk menghapus TikTok dalam 30 hari ke depan. Selanjutnya, pemerintah juga akan menutup akses TikTok dari seluruh perangkat pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walikota New York, Eric Adams menyatakan bahwa TikTok merupakan ancaman terhadap jaringan teknik kota New York.
"TikTok menimbulkan ancaman keamanan terhadap jaringan teknis kota," ungkap Eric Adams dalam sebuah pernyataan.
Walau begitu, TikTok sudah memberi pernyataan bahwa mereka tidak akan membagikan data pengguna TikTok di AS kepada pemerintahan Tiongkok.
"Kami tidak membagikan dan tidak akan pernah membagikan data pengguna TikTok di AS kepada pemerintah Tiongkok. Kewajiban kami untuk melindungi privasi dan keamanan dari pengguna TikTok", ungkap pihak TikTok.
Digunakan 150 Juta Warga Amerika
TikTok merupakan media sosial yang dimiliki oleh perusahaan teknologi raksasa asal Tiongkok, ByteDance. Diketahui, sudah ada 150 juta warga Amerika Serikat yang menggunakan aplikasi tersebut.
Pada masa Presiden Trump di 2020, ia sempat berusaha menerbitkan larangan pengunduhan TikTok. Namun, hal itu gagal lewat serangkaian proses pengadilan yang membuat aturan Trump tersebut tidak berlaku.
Dalam beberapa waktu terakhir, parlemen AS memang sudah mengusulkan pelarangan aplikasi ini secara nasional. Hal ini dikarenakan kekhawatiran akan kemungkinan pengaruh pemerintahan Tiongkok.
Dikhawatirkan FBI dan CIA
Direktur FBI, Christopher Wray dan Direktur CIA, William Burns menyatakan bahwa Tiktok menjadi ancaman. Menurut mereka, pada bulan maret Pemerintah Tiongkok dapat menggunakan TikTok untuk membuat narasi yang memecah belah Amerika Serikat.
"Pemerintah China dapat menggunakan TikTok untuk mengendalikan perangkat lunak pada jutaan perangkat dan menciptakan narasi untuk memecah belah orang Amerika, ini merupakan masalah keamanan nasional", jelas Christopher Wray.
*Artikel ini ditulis oleh Argya D Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(fay/fay)