Ada 3 miliar swipe Tinder yang terjadi pada Maret 2020. Apa yang menjadi penyebabnya? Melihat tanggalnya 29 Maret, sepertinya sudah sangat bisa ditebak kalau situasi di tengah pandemi jadi alasannya.
Papri Dev APAC Communications Tinder mengatakan dalam acara 'Pengalaman Interaktif Swipe Night: Killer Weekend', Selasa (9/11/2021) mengatakan kemungkinan ini karena kebanyakan orang terjebak di dalam rumah. Selain itu, ada juga kebijakan Tinder yang mempengaruhi tingkat swipe.
"Saat itu kamu memutuskan melakukan passport free, ini adalah hal yang bisa membuat kamu bisa memilih lokasi mana yang kamu inginkan. Dari sana mungkin kita mencapai 3 miliar swipe," ujar Papri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sini muncul ide bagaimana caranya agar pengguna Tinder tidak cuma di-swipe saja tetapi berlanjut pada percakapan yang sesungguhnya.
"Sangat umum, bukan hanya di Indonesia, tidak peduli muda atau tua, agak canggung bertemu dengan orang asing. 'Apakah saya harus bilang halo pertama kali atau dibaca saja?' Itu sangat natural dan itulah mengapa konten seperti Swipe Night dibuat," kata Papri.
Tinder sejak 2020 telah merilis fitur cerita interaktif yang dinamakan 'Swipe Night'. Tahun ini Swipe Night berkembang membawa genre misteri 'Swipe Night: Killer Weekend' yang bisa dimainkan dan didiskusikan dengan partner match. Swipe Night merupakan salah satu fitur terbaik dari Tinder yang mendapatkan penghargaan dari Cannes 2021 dan dinominasikan untuk Emmy 2021.
"Konten ini bisa membuat percakapan seperti 'Hei kayaknya itu Phoebe deh', lalu dia balas 'kayaknya ini Tex deh'. Jadi lebih nyaman untuk berbincang. Tinder pun sudah jadi semakin menarik karena pengguna bisa bertemu berbagai macam orang seperti yang suka petualangan atau lainnya," tandasnya.
(ask/rns)