Untuk melindungi penggunanya dari informasi yang salah, raksasa mesin pencarian Google dilaporkan tengah menguji fitur yang akan memperingatkan pengguna jika hasil pencarian tersebut tidak dapat dipercaya atau salah.
Terkait maraknya berita hoax, Google mulai melakukan sistem pengecekan fakta untuk memastikan keaslian dari hasil pencarian. Pengecekan fakta ini akan meningkatkan kualitas informasi yang diakses melalui mesin pencari.
Namun, mekanisme pengecekan fakta ini kerap tidak efektif ketika banyak berita-berita terbaru datang, sehingga sulit untuk memeriksa fakta dan menentukan mana yang asli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Apple Mudahkan Hapus Data iPhone yang Dicuri |
Dalam skenario seperti itu saat Google tidak dapat menjamin keaslian item pencarian, Google pun akan membuat fitur yang akan memperingatkan penggunanya terkait hasil pencarian tersebut.
Dilansir detiKINET dari Gizmochina, dijelaskan fitur ini akan memberitahukan pengguna bahwa bahwa topik yang dicari adalah hal baru. Sebuah indikasi disediakan bahwa algoritma pengecekan fakta membutuhkan waktu untuk mengetahui keandalan sumber informasi.
Seperti platform media sosial Facebook dan Twitter, Google menempatkan mekanisme dalam bentuk algoritma pembelajaran mendalam untuk mengekang penyebaran berita palsu di bawah platformnya.
Selain itu, banyak platform media sosial semakin berusaha mencegah platform mereka digunakan sebagai tempat untuk menyebarkan berita palsu dan menghasut. Untuk contoh di mana tak dapat dengan cepat memeriksa fakta hasil pencarian, pengguna akan diminta bahwa hasil pencarian yang mereka lihat berkembang pesat.
Google telah mengkonfirmasi itu memulai pengujian hanya seminggu yang lalu. Pesan dalam rangka uji coba saat ini muncul masih di sangat sedikit pencarian, terutama tentang mengembangkan cerita dan topik yang sedang tren.
(jsn/fay)