Telegram Akan Rilis Fitur Panggilan Video Grup, Kapan?
Hide Ads

Telegram Akan Rilis Fitur Panggilan Video Grup, Kapan?

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 29 Apr 2021 21:30 WIB
LONDON, ENGLAND - MAY 25:  A close-up view of the Telegram messaging app is seen on a smart phone on May 25, 2017 in London, England. Telegram, an encrypted messaging app, has been used as a secure communications tool by Islamic State. (Photo by Carl Court/Getty Images)
Telegram Akan Rilis Fitur Panggilan Video Grup Bulan Depan Foto: Carl Court/Getty Images
Jakarta -

Setelah lama dinanti, Telegram dipastikan akan meluncurkan fitur group video calls atau panggilan video grup pada bulan Mei mendatang. Hal ini diumumkan langsung oleh pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov.

Telegram pertama kali mengumumkan fitur ini pada April 2020 dan berencana meluncurkannya di tahun yang sama. Sayangnya rencana ini tidak terwujud, tapi mereka berhasil meluncurkan panggilan video dua arah pada Agustus 2020.

Dalam pengumuman yang diunggah di channel Telegram-nya, Durov mengatakan fitur panggilan video grup ini akan memiliki fitur-fitur pelengkap yang bisa membuatnya bersaing dengan Zoom atau Google Meet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Screen sharing, enkripsi, penghilang suara bising, dukungan desktop dan tablet - semua yang kalian harapkan dari tool konferensi video modern, tapi dengan antarmuka, kecepatan dan enkripsi level Telegram," kata Durov, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (29/4/2021).

Telegram sudah menawarkan enkripsi end-to-end untuk panggilan video dua arah yang mereka luncurkan tahun lalu. Tapi Durov tidak secara eksplisit mengatakan apakah panggilan video grup itu nantinya akan dilindungi oleh enkripsi end-to-end.

ADVERTISEMENT

Jika benar-benar ingin menyaingi Zoom dari segi keamanan, Telegram seharusnya ikut menawarkan enkripsi end-to-end. Saat pertama kali mengumumkan fitur panggilan video grup ini, Durov beberapa kali menyinggung Zoom yang tahun lalu banyak didera masalah keamanan dan privasi.

Selama pandemi, Telegram berhasil tumbuh secara signifikan. Berkat kebijakan privasi baru WhatsApp yang kontroversial, Telegram berhasil mendulang banyak pengguna baru dan saat ini memiliki lebih dari 500 juta pengguna.




(vmp/vmp)