Dilansir detikINET dari Phone Arena, Selasa (12/2/2019), fitur AR ini menggunakan bagian kamera belakang ponsel. Setelah diaktifkan maka akan muncul tampilan lokasi yang sama persis di mana pengguna tersebut berada. Ada juga tampilan panah yang berfungsi menunjukkan arah jalan yang harus dilewati untuk ke tujuan. Saat ini navigasi AR, atau realitas tertambah, untuk pejalan kaki itu sudah bisa diuji Local Guides di Google Maps.
Baca juga: Gara-gara Waze, Google Diprotes NYPD |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton video: Google Maps Usung AR Agar Pengguna Tak Mudah Tersasar
Setelah Google Maps mengetahui lokasi pasti pengguna, aplikasi akan menyamakan tampilan dari kamera dengan informasi Street View yang tersimpan di server Google. Kemudian, pengguna hanya perlu mengikuti tanda panah yang terpampang dalam ukuran besar di layar ponsel untuk mencapai lokasi tujuan.
Google menyebut bahwa fitur AR ini tidak dapat digunakan saat mengendarai kendaraan. Rachel Inman, yang memimpin proyek ini, mengatakan bahwa navigasi AR Google Maps ditujukan untuk kondisi saat pengguna turun dari kendaraan umum dan tidak tahu arah yang harus dituju.
Sementara itu, untuk menghindari pengguna mengalami kecelakaan karena terlalu fokus menatap layar maka Google Maps akan memberikan notifikasi peringatan pengguna untuk meletakkan ponsel. Jika pengguna tidak merespons peringatan tersebut maka layar ponsel akan otomatis mati. Hal ini juga ditujukan untuk mencegah konsumsi baterai perangkat pengguna berlebih dan boros.
Fitur AR ini pun dikatakan bisa memberi manfaat buat para traveler yang gemar berpergian dengan berjalan kaki di negara asing agar tidak tersesat. Terlebih lagi fitur ini juga terintegrasi dengan Google Translate untuk membaca tanda di bahasa pengguna.
(jsn/krs)