Kontroversi Rudi Valinka Jadi Stafsus, Komdigi: Akan Dievaluasi Berkala
Hide Ads

Kontroversi Rudi Valinka Jadi Stafsus, Komdigi: Akan Dievaluasi Berkala

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 20 Jan 2025 20:15 WIB
Pelantikan Staf Khusus Menkomdigi Rudi Sutanto yang dikaitkan dengan buzzer media sosial Rudi Valinka atau Kurawa.
Rudi Sutanto atau Rudi Valinka alias Kurawa sebelah kiri saat pelantikan jadi Staf Khusus Menkomdigi, Senin (13/1/2025) Foto: Screensot YouTube Kemkomdigi
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendengarkan dan mengapresiasi saran maupun kritik masyarakat, khususnya penataan organisasi yang dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Sebelumnya, Meutya telah melantik jajaran tinggi di lingkungan Komdigi pada Senin pekan lalu.

Ketika pelantikan tersebut, terdapat nama yang cukup kontroversial, yakni penunjukan Rudi Sutanto yang dikenal di media sosial X dengan nama Rudi Valinka alias Kurawa sebagai Staf Khusus Menkomdigi. Rudi merupakan seorang pendengung (buzzer) yang sering menyinggung persoalan politik, salah satunya Presiden Prabowo Subianto.

Pengangkatan tersebut langsung ramai dibahas di linimasa X (dulunya bernama Twitter) di mana di platform ini Rudi Sutanto aktif berkicau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tidak menyinggung nama Rudi Sutanto, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kementerian Komdigi, Fifi Aleyda Yahya, mengatakan saran dan kritik itu menjadi salah satu sarana untuk menciptakan tata kelola pemerintah yang baik.

"Kami sampaikan banyak terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat atas kepeduliannya terhadap Kemkomdigi. Kami optimistis bisa mengemban tugas lebih baik di tengah tantangan era digital yang semakin kompleks," ujarnya dikutip dari siaran pers yang diterima detikINET, Senin (20/1/2025).

ADVERTISEMENT

Fifi menambahkan bahwa para pejabat yang dilantik tersebut pun akan selalu dievaluasi kerja dan kinerjanya secara berkala. Evaluasi bahkan akan langsung dilakukan oleh Menkomdigi.

"Seluruh pejabat yang dilantik telah menandatangani pakta integritas sebelum melaksanakan tugasnya. Harapannya, para pejabat bekerja dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan arahan Menkomdigi serta Asta Cita Presiden Prabowo Subianto," lanjut Fifi.

Disampaikannya bahwa berbagai upaya tersebut merupakan bentuk upaya komdigi menciptakan lingkungan kerja yang bersih, transparan, dan akuntabel.

"Presiden Prabowo sudah mengamanatkan agar tercipta pemerintahan bersih dan bebas dari penyimpangan," jelasnya.

Menurut Fifi, perhatian masyarakat terhadap Kemkomdigi sangat besar karena lembaga tersebut adalah motor penggerak transformasi digital di Indonesia.

"Tentu masukan dari masyarakat, baik saran maupun kritik akan selalu kami nantikan. Karena pengawasan yang baik harus dilakukan bersama. Kolaborasi seluruh stakeholders sangat penting untuk memastikan kemajuan ini tercapai dengan optimal," pungkasnya.




(agt/fay)