Pabrik iPhone di India Mendadak Kena Inspeksi, Ini Penyebabnya
Hide Ads

Pabrik iPhone di India Mendadak Kena Inspeksi, Ini Penyebabnya

Anggoro Suryo - detikInet
Jumat, 05 Jul 2024 13:15 WIB
HANOVER, GERMANY - MARCH 04:  The stand of Taiwanese electonics giant Foxconn promotes green and energy saving business practice at the CeBIT technology fair on the first day the fair opened to the public on March 4, 2008 in Hanover, Germany. CeBIT, the worlds largest technology trade fair, will run from March 4-9.  (Photo by Sean Gallup/Getty Images)
Foto: Getty Images
Jakarta -

Pejabat pemerintah India melakukan inspeksi ke pabrik Foxconn yang memproduksi iPhone, dan mengajukan sejumlah pertanyaan terkait kebijakan perekrutan pegawai di pabrik itu.

Inspeksi ini dilakukan setelah muncul laporan yang menyebutkan perusahaan perakit iPhone tersebut menolak mempekerjakan wanita yang sudah menikah, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Jumat (5/7/2024).

Ada lima orang dari Departemen Ketenagakerjaan India yang mendatangi pabrik Foxconn di Chennai, Tamil Nadu, pada 1 Juli lalu. Mereka kemudian berbicara dengan direktur pabrik tersebut dan juga staf dari divisi sumber daya manusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baik Foxconn maupun Apple tidak mengeluarkan pernyataan resminya terhadap inspeksi dari Departemen Ketenagakerjaan India tersebut.

Namun yang jelas, inspeksi tersebut dilakukan atas perintah dari pemerintahan PM Narendra Modi, yang memerintahkan untuk melakukan investigasi terhadap praktik perekrutan di pabrik tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami mengumpulkan informasi dan meminta perusahaan untuk menyerahkan dokumen seperti kebijakan perusahaan dan kebijakan perekrutan pegawai," kata A Narasaiah, komisioner ketenagakerjaan setempat.

Ia pun meminta bukti dari perusahaan bahwa mereka sudah mematuhi aturan ketenagakerjaan dan informasi terkait tunjangan kehamilan dan pensiun.

"Mereka menyebut tidak melakukan diskriminasi," katanya.

Narasaiah pun menyebutkan berdasarkan catatan, pabrik Foxconn itu mempekerjakan 41.281 orang, termasuk di antaranya adalah 33.360 wanita, dan sekitar 2.750 atau 8%-nya sudah menikah.

Namun Foxconn tidak mengungkap seberapa banyak wanita yang sudah menikah itu dipekerjakan di area spesifik, salah satunya jalur perakitan iPhone. Padahal laporan dari Reuters sebelumnya menyebutkan di area inilah diskriminasinya terjadi.

Namun menurut Narasaiah, penyidik dari ketenagakerjaan sudah mewawancara 40 wanita yang sudah menikah di pabrik tersebut, dan tidak satupun menyebutkan adanya diskriminasi.

Dalam investigasi Reuters, Foxconn disebut melakukan diskriminasi secara sistematis dengan tidak merekrut wanita yang sudah menikah sebagai karyawan di perakitan iPhone. Alasannya adalah wanita-wanita ini dianggap punya tanggung jawab lebih besar di keluarga dibanding wanita yang belum menikah.

Dalam laporan itu juga disebut bahwa Foxconn tidak melarang aturan seperti itu, terutama pada masa produksi tinggi di pabrik.

Laporan itu menimbulkan kehebohan di India, dan banyak pihak, termasuk partai pengusung PM Modi meminta pemerintah untuk menyelidiki masalah tersebut.




(asj/asj)