Starlink Lebih Murah Bisa Bikin Pemain Internet Lokal Mati Cepat
Hide Ads

Starlink Lebih Murah Bisa Bikin Pemain Internet Lokal Mati Cepat

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 29 Mei 2024 20:00 WIB
Sekjen Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) Sigit Jatipuro
Sekjen ASSI Sigit Jatiputro. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Jakarta -

Setelah resmi terjun ke pasar ritel Indonesia, Starlink langsung melancarkan strategi dengan menawarkan harga internet lebih murah dan banting harga perangkat keras. Jika kondisi tersebut terus berlanjut, pemain VSAT dan fixed broadband lokal akan tumbang satu per satu.

Hal itu diungkapkan oleh Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) usai melakukan Forum Group Discussion terkait masuknya Starlink ke Indonesia.

ASSI menyoroti harga layanan dan perangkat Starlink yang lebih murah dibandingkan pemain satelit lainnya. Bahkan, mereka menyebutkan kalau layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk menawarkan harga tidak wajar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harga Starlink lebih murah dibanding pemain lokal. Contoh harga lokal yang paling murah untuk VSAT yang unlimited itu Rp 3,5 juta, sedangkan harga Starlink itu Rp 750 ribu. Bisa dihitung berapa kali perbedaan harganya," ungkap Sekjen ASSI Sigit Jatiputro di Gedung KPPU, Jakarta, Rabu (29/5/2024).

"Kemudian, harga perangkat yang paling murah di lokal itu Rp 9,1 jutaan dan Starlink untuk harga promo itu Rp 4,6 jutaan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, kata Sigit, jika dibandingkan dengan negara Amerika Serikat yang merupakan negara asalnya, harga layanan Starlink lebih mahal 2-2,5 kali lipat dengan di Indonesia. Menurut ASSI, KPPU harus turun tangan soal harga Starlink di Indonesia.

ASSI juga menyoroti potensi layanan Starlink yang bisa dipakai oleh oknum untuk dijual kembali atau yang dikenal dengan istilah RT RW Net. Pelaku usaha tersebut akan mendapatkan keuntungan, padahal dari sisi regulasi itu dilarang.

"Kan VSAT jarang dipakai di ritel, kebanyakan untuk di tambang atau bisnis lainnya. Nah, Starlink yang paket residensial bisa digunakan untuk bisnis. Sudah harga bisnis (Starlink) lebih murah, apalagi yang ritel. Jadi, sudah kena imbas baik di korporasi dan ritel," keluhnya.

Setelah Starlink resmi melebarkan sayap bisnisnya ke pasar ritel Indonesia, ASSI menyebutkan sudah terasa dampaknya terhadap perkembangan pemain internet lokal, baik itu VSAT maupun fixed broadband.

"Saya tidak tahu penurunannya berapa persen. Mungkin VSAT dalam negeri tidak akan bertahan dalam setahun," pungkasnya,




(agt/rns)
Berita Terkait