Fixed Broadband 100 Mbps Mau Diatur Kominfo, Telkomsel Tanya Insentif
Hide Ads

Fixed Broadband 100 Mbps Mau Diatur Kominfo, Telkomsel Tanya Insentif

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 29 Jan 2024 17:14 WIB
Ilustrasi koneksi internet
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Telkomsel menyatakan kesiapannya terkait wacana aturan pembatasan layanan fixed broadband minimal 100 Mbps yang digaungkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Sebagai informasi, Telkomsel memiliki layanan fixed broadband, IndiHome, yang tahun lalu baru saja diintegerasikan oleh Telkom sebagai bentuk fokus masing-masing perusahaan.

"Kita sudah siap, infrastruktur nggak ada masalah. Kita tinggal nunggu aturannya seperti apa, tapi itu kan dikembalikan ke pelanggan. Semoga economic of scale-nya dapat lah," ujar VP Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel, Saki Hamsat Bramono di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (29/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Disampaikan Saki, ia menyebutkan sudah ada paket internet fixed broadband IndiHome yang melayani 100 Mbps. Hal ini yang menjadi perusahaan mantap jika memang aturan itu diterbitkan.

Hanya saja dengan dibatasi layanan fixed broadband minimal 100 Mbps itu akan berdampak pada tarif layanan. Persoalan ini yang menjadi pertanyaan Telkomsel, terutama mengenai insentif kepada pemerintah atas kebijakan tersebut.

"Kita nunggu aturan pemerintah seperti apa, apakah nanti pemerintah support dari segi insentif dan yang lain dan apakah ada skema macam-macam? Tapi dari infrastruktur kita sudah siap. Tinggal kebutuhan ke pelanggan, mau langganan segitu biayanya berapa," tuturnya.

Wacana kebijakan ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi kepada penyedia layanan fixed broadband atau jaringan internet tetap untuk jaringan tertutup. Upaya Budi ini agar kecepatan internet Indonesia bisa bersaing dengan negara tetangga.

Budi menilai melihat data laporan Ookla bahwa peringkat internet Indonesia terbilang jauh dari kata bersaing, bahkan untuk kawasan Asia Tenggara saja cuma menang lawa Myanmar dan Timor Leste.

Untuk kategori internet mobile, kecepatan internet rata-rata Indonesia mencapai 24,96 Mbps yang membuatnya naik tiga peringkat ke posisi ke-97 dari 146 negara di di dunia. Dilihat dari kacamata Asia Tenggara, Indonesia masih belum cukup ngebut internetnya, kalah dari Singapura, Malaysia, Thailand, Laos, Vietnam, Flipina, Brunei, Kamboja. Dan, hanya menang dari Myanmar dan Timor Leste.

Begitu juga di kategori fixed broadband, Indonesia unggul dari Myanmar dan Timor Leste dan keok dari negara lainnya. Per Desember 2023, posisi Indonesia melorot dua peringkat menempati peringkat ke-126 dari 178 negara di dunia.




(agt/fay)