Satelit Republik Indonesia (Satria-1) akan dikerahkan untuk membantu menyediakan akses internet di area kahar yang sebelumnya akan dilayani base transceiver station (BTS) 4G.
Area kahar adalah daerah dengan kondisi tidak terduga yang tidak dapat diantisipasi atau dikendalikan oleh manusia. Hal ini menjadi tantangan dalam pembangunan BTS 4G di tanah air.
"Penambahan itu nanti lokasi-lokasi yang memakai satelit Satria-1. Jadi, sebagian lokasinya yang tidak beres, kahar itu (dari BTS 4G pakai Satria-1)," ujar Ketua Satgas Bakti Kominfo Sarwoto Atmosutarno ditemui di Jakarta.
Sarwoto menuturkan berdasarkan peninjauan yang dilakukan oleh Satgas Bakti Kominfo sejauh ini terkait penentuan titik layanan BTS 4G itu memiliki tantangan tersendiri.
"Akibat ada area kahar, sekitar 600 titik, itu kita mesti cek ulang. Karenanya saya juga buka kepada penduduk di 3T untuk menyampaikan usulannya dari bottom to up. Kalau kemarin top to down itu banyak yang salah," jelasnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan adanya titik BTS 4G yang dinilai tidak tepat, karena di lokasi tersebut tidak ada pengguna internet, sehingga keberadaan infrastruktur telekomunikasi tidak dibutuhkan.
"Sudah sulit sekali dibangun, penduduknya tidak ada, itu untuk apa?," pungkasnya.
Proyek BTS 4G Bakti Kominfo yang sebelumnya tersandung persoalan hukum tetap dilanjutkan. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi agar merampungkan proyek tersebut. Di sisi lain, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memberikan lampu hijau untuk pembangunan BTS 4G sekaligus akan melakukan pendampingan.
Terkait BTS 4G yang tersisa, Budi sempat mengungkapkan akan segera menyelesaikannya dalam waktu dekat.
Berdasarkan data per 16 Juli 2023, BTS 4G sudah dibangun di 4.343 titik, termasuk adanya tambahan 626 lokasi yang sudah siap dan secara fisik sudah terbangun. Akumulasi capaian tahap 1 dan 2 adalah 4.341 sudah on air dari total 5.618 BTS dan terdapat 1.277 BTS yang belum on air.
Adapun, Satria-1 yang kini sudah mencapai slot orbit 146 derajat Bujur Timur akan beroperasi dan melayani fasilitas layanan publik di wilayah 3T. Direktur Utama Bakti Fadhilah Mathar menyebutkan Satria-1 akan membantu penyediaan akses internet di 37 ribu titik di pelosok Indonesia.
Simak Video "Video: Mayoritas Gen Z di Inggris Pilih Hidup Tanpa Internet"
(agt/fyk)