Komdigi Andalkan Satelit Satria-1 dan BTS untuk Internet Smart TV Prabowo
Hide Ads

Komdigi Andalkan Satelit Satria-1 dan BTS untuk Internet Smart TV Prabowo

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 22 Sep 2025 15:01 WIB
Logo Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengandalkan satelit Republik Indonesia (Satria-1) hingga base transceiver station (BTS) untuk mendukung konektivitas 330 ribu program digitalisasi pendidikan melalui pemanfaatan teknologi pembelajaran interaktif dengan layar digital pintar (Smart TV).

Staf Ahli Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya Kemkomdigi Wijaya Kusumawardhana mengatakan pihaknya menyiapkan sejumlah opsi untuk menyediakan jaringan internet dalam program tersebut, termasuk untuk menjangkau sekolah di wilayah pelosok, antara lain menggunakan teknologi fiber optik, BTS, dan satelit.

Sebagai informasi, BTS hingga Satria-1 milik pemerintah dioperasikan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), Badan Layanan Umum yang berada di bawah naungan Komdigi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi prinsipnya kami itu mendukung untuk tadi penyediaan jaringannya, apakah kalau wilayah-wilayah itu kan tadi, kalau tidak bisa dengan fiberisasi, kita pakai tadi BTS, paling tidak kita menyediakan juga dengan satelit, dengan apa itu, parabola, kita menyediakan itu," kata Wijaya dikutip dari Antara, Senin (22/9/2025).

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan, metode-metode tersebut sudah dijalankan Komdigi pada upaya memperluas jaringan internet di Indonesia. Lebih lanjut, Komdigi akan melakukan penyesuaian khusus untuk memenuhi kebutuhan program distribusi layar digital pintar ke sekolah-sekolah.

"Sebetulnya untuk program ini (pemerataan internet) kita sudah ada (jalankan). Tapi karena ini untuk smart TV (layar digital pintar), tentunya kita lihat konfigurasinya dan nanti kita sesuaikan," ujar Wijaya.

Disampaikan Wijaya, Komdigi juga akan melibatkan perusahaan telekomunikasi untuk membantu pelaksanaan program tersebut. "Kita pasti akan melibatkan teman-teman dari operator untuk terlibat di dalam program-program pemerintah tentunya," ucapnya.

Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan distribusi layar digital pintar ke 330.000 sekolah di seluruh Indonesia. Melalui teknologi tersebut, akan ditampilkan pelajaran-pelajaran bagi siswa dengan konten yang terbaik, salah satunya yang berkaitan dengan animasi.

Sebelumnya, Sekjen Kementerian Komdigi, Ismail, mengatakan bahwa tidak semua lokasi sekolah yang mendapatkan bantuan Smart TV menerima dukungan koneksi internet baru. Sebab, hal itu diperuntukkan di area yang blankspot.

"Karena smart screen ini jangan-jangan diberikan yang titik akses yang sudah ada gitu. Jadi beririsan hal yang seperti itu, bukan sebuah titik baru yang harus dibangun, mungkin ada titik juga di situ," ucapnya.

Dalam pelaksanaannya, Komdigi juga bekerja sama dengan dua kementerian terkait, yakni Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) untuk perguruan tinggi, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk jenjang SMA ke bawah.

"Jadi sekarang ada dua kementerian, ada yang untuk kampus, ada untuk level SMA ke bawah. Untuk SMA, kita lebih banyak dukungannya di SMA ke bawah karena kampus ini sebagian besar sudah mandiri. Untuk SMA ke bawah, itu titiknya sudah ada sekarang," pungkasnya.




(agt/fay)
Berita Terkait