Menyatukan Indonesia dengan 'Tol Langit'
Hide Ads

Menyatukan Indonesia dengan 'Tol Langit'

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 13 Nov 2023 11:42 WIB
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus membangun BTS USO di daerah 3T, agar masyarakat di sana dapat menikmati layanan internet seperti halnya di kota-kota besar.
Bakti Kominfo. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta -

Sebagai negara kepulauan, penggelaran infrastruktur telekomunikasi di Indonesia menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, pemerataan akses internet menjadi keniscayaan di era digital saat ini.

Indonesia masih memiliki kesenjangan digital yang terjadi di berbagai daerah. Contoh yang mencolok, adanya perbedaan di Pulau Jawa dan daerah Tanah Air lainnya, khususnya di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

Pekerjaan rumah itulah yang coba dientaskan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sejumlah program saat ini dilakukan oleh badan layanan umum (BLU) itu untuk mewujudkan 'tol langit', yakni istilah yang merujuk lancarnya akses internet di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Tujuan Bakti untuk visi dan misinya, tentunya mengikuti visi dan misi Kominfo, sehingga kami mempunyai tujuan untuk mendukung untuk menjangkau dalam hal yang belum terjangkau dengan menjembati kesenjangan digital untuk menuju Indonesia Emas 2045," ujar Dirut Bakti Kominfo Fadhilah Mathar di Kantor Bakti Kominfo, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sejumlah proyek infrastruktur yang sedang dan akan dikerjakan Bakti Kominfo, antara lain:

Palapa Ring

Palapa Ring merupakan proyek pembangunan jaringan kabel serat optik yang menghubungkan 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dengan 57 kabupaten/kota layanan dan 33 kabupaten/kota interkoneksi. Jaringan ini berupa kabel serat optik yang membentang sepanjang 12.148 kilometer yang terdiri dari kabel optik darat dan bawah laut, serta segmen jaringan radio microwave sebanyak 55 hop.

Palapa Ring ini terbagi ke dalam tiga bagian, yakni terdiri dari Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur.

Melalui Palapa Ring, daerah yang sebelumnya merupakan area blankspot menjadi terkoneksi layanan internet. Masyarakat di sekitar akan merasakan hak yang sama dengan daerah lainnya.

Palapa Ring diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Oktober 2019, setelah Palapa Ring Timur berhasil menghubungkan Papua, Maluku, NTT sampai Pulau Rote. Sementara Palapa Ring Tengah telah selesai awal tahun 2019, dan Palapa Ring Barat telah selesai tahun 2018 lalu.

Tol Langit Palapa RingTol Langit Palapa Ring Foto: Istimewa

BTS 4G

Sebanyak 5.618 base transceiver station (BTS) 4G ditargetkan akan diselesaikan dalam waktu dekat ini.

Menkominfo Budi Arie Setiadi telah melantik Direktur Bakti Danny Januar Ismawan. Ia diberi mandat untuk menuntaskan pembangunan BTS 4G yang sempat tertunda karena persoalan hukum sebelumnya. Dan, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memberi lampu hijau agar proyek BTS 4G dilanjutkan.

"Dalam kesempatan ini, saya juga mengingatkan agar peran masterplan infrastruktur telekomunikasi dapat segera disusun oleh Direktorat Jenderal PPI bersama Bakti. Dengan target telah terselesaikan laporan awal tentang roadmap transformasi digital di Indonesia," ungkap Budi.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur Bakti Danny Januar Ismawan mengatakan berdasarkan data per 16 Juli 2023, infrastruktur telekomunikasi itu sudah dibangun di 4.343 titik, termasuk adanya tambahan 626 lokasi yang sudah siap dan secara fisik sudah terbangun.

"Akumulasi capaian tahap 1 dan 2 adalah 4.341 sudah on air dari total 5.618 BTS dan terdapat 1.277 BTS yang belum on air," kata Danny.

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI Kominfo) terus berupaya memberikan layanan internet melalui pembangunan tower BTS 4G di pedalaman Papua.Bakti Kominfo terus berupaya memberikan layanan internet melalui pembangunan tower BTS 4G di pedalaman Papua. Foto: Dea Duta Aulia/detikcom

Halaman berikutnya Satria-1 dan Palapa Ring Integrasi

Satria-1

Satelit Republik Indonesia (Satria-1) telah diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 miliki SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika, pada 19 Juni 2023.

Satelit berjenis Very High Throughput Satellite (VHTS) itu telah mencapai slot orbit 146 derajat Bujur Timur. Diharapkan akhir 2023 dapat beroperasi dan awal 2024 dapat melayani 50 ribu fasilitas layanan publik di 3T dengan kecepatan akses internet 3-4 Mbps.
Satelit Satria-2

Adanya Satria-1 ini akan membantu ketersediaan akses internet di area yang tidak terjangkau dengan infrastruktur telekomunikasi daratan. Bakti Kominfo akan memanfaatkan Satria-1 ini dengan fokus layanan 37.000 titik fasilitas layanan publik, seperti sekolah, puskesmas, pemerintah daerah, TNI dan Polri di 3T.

Peluncuran Satelit Satria-1 di Cape Canaveral, FloridaPeluncuran Satelit Satria-1 di Cape Canaveral, Florida, AS. Foto: (Fadhly Fauzi Rachman/detikcom)

"Kapasitasnya (Satria-1) kan 150 Gbps, kalau dibagi sekitar 30 ribu titik itu jadi 55 Mbps per titiknya. Negara kita kan luas, jadi penggunaan teknologi satelit menjadi penting bagi kita," kata Menkominfo Budi Arie Setiadi (2/11).

Untuk segmen ruas bumi, seluruh proses instalasi Radio Frequency Gateway (RFGW) 13 meter maupun Carrier System Monitoring (CSM) Satria-1 di 11 gateway atau stasiun pengendali di bumi saat ini telah dirampungkan.

Ke-11 stasiun bumi yang tersebar di seluruh Indonesia: GW01 Batam, Kepulauan Riau; GW02 Cikarang, Jawa Barat; GW03 Pontianak, Kalimantan Barat; GW04 Banjarmasin, Kalimantan Selatan; GW05 Tarakan, Kalimantan Utara; GW06 Manado, Sulawesi Utara; GW07 Kupang, NTT; GW08 Ambon, Maluku; GW10 Timika, Papua; GW11 Jayapura, Papua.

Demikian pula kegiatan on site acceptance test (OSAT) untuk perangkat RFGW maupun CSM juga telah dirampungkann. OSAT merupakan kegiatan pengetesan dan pengecekan site guna memastikan kesiapan perangkat sebelum beroperasi. Kegiatan OSAT di setiap lokasi dilakukan terhadap perangkat RFGW serta CSM.


Palapa Ring Integrasi

Palapa Ring yang sebelumnya masih terpisah-pisah akan disatukan melalui proyek Palapa Ring Integrasi. Tujuannya satu, kabupaten/kota di seluruh Indonesia terhubung dengan jaringan fiber optik.

Bakti Kominfo merencanakan pembangunan Palapa Ring Integrasi, yakni pembangunan tulang punggung sepanjang 12.083 km untuk meningkatkan utilitas dan resiliensi Palapa Ring eksisting, serta menjadi bagian dari infrastruktur tulang punggung yang terhubung ke jaringan internasional.

Palapa Ring Integrasi akan tergelar sepanjang 12.083 kilometer yang terdiri dari 8.203 kilometer merupakan kabel darat dan 3.880 kilometer adalah kabel laut.

Rute jaringan Palapa Ring Integrasi melewati Nusa Tenggara ke Papua, melalui Maluku, Sulawesi, Kalimantan, hingga Batam. Kemudian, Batam langsung terhubung ke Jakarta.

Bakti Kominfo berencana untuk menghubungkan Palapa Ring alias 'Tol Langit' dengan Palapa Integrasi.Bakti Kominfo berencana untuk menghubungkan Palapa Ring alias 'Tol Langit' dengan Palapa Integrasi. Foto: Screenshot