Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) mengupayakan agar seluruh wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) terkoneksi dengan internet dan penduduknya bisa memanfaatkannya dengan baik.
Untuk dikrtahui, BAKTI Kominfo mengoperasikan sejumlah teknologi komunikasi yang menunjang internet di daerah 3T, mulai dari menara BTS 4G BAKTI, Palapa Ring, hingga Satelit Satria-1.
Berbicara di acara Digital Creative Leadership Forum di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023), Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar menyebutkan, pihaknya memperjuangkan internet, terutama di daerah 3T, tak hanya dipakai untuk hiburan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika ada internet kemudian mereka adalah pengguna pertama, mereka tidak tahu kegunaannya. Mayoritas akan menggunakan itu hanya untuk hiburan, bukan untuk hal-hal produktif," kata Fadhilah.
Menurutnya, ini karena pembangunan transformasi digital harus melibatkan seluruh masyarakat Indonesia, sehingga sumber daya manusianya harus pintar memaksimalkan akses internet yang tersedia.
"Saat ini sudah ada 9 ribu desa yang tercakup internet, dengan 7 ribu desa akan on air. Tersisa hampir 2.500 desa yang betul-betul tidak ada teknologi seluler. Ini yang akan dibangun BAKTI," ujarnya.
Fadhillah pun berharap bisa menggandeng berbagai pihak di luar pemerintah untuk mewujudkan penggunaan internet untuk hal-hal yang lebih produktif.
Mengutip sebuah survei di tahun 2022, Fadhillah membeberkan bahwa ada tiga persoalan terkait penetrasi digital di Indonesia, antara lain termasuk pemerataan internet dan literasi digital.
"Karena itu rekan-rekan akan sangat membantu pemerintah dalam pengentasan itu. Jadi di BAKTI sendiri ketika infrastruktur sudah terbangun, kami ada direktorat khusus yang menangani proses bagaimana kapabilitas digital ini bisa ditingkatkan," tutupnya.
(rns/fay)