Satelit Satria-1 telah mencapai slot orbit 146 derajat Bujur Timur. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, mengatakan satelit internet pemerintah akan melayani pada awal Januari 2024.
"Kalau menurut jadwal kan Desember ini, sudah di orbit terus ground segmen dikerjakan, dan kita berharap awal tahun depan sudah bisa melayani masyarakat," ujar Budi ditemui di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Bakti Kominfo akan memanfaatkan Satria-1 untuk menghadirkan akses internet dengan fokus melayani 37.000 titik fasilitas publik di daerah 3T. Adapun, lokasi-lokasi yang akan menerima akses internet dari Satria-1 telah diterima dan diverifikasi Bakti kepada Kementerian atau pemerintah daerah terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, kata Menkominfo, akses internet dari satelit Satria-1 ini akan memberikan koneksi dengan kecepatan sekitar 55 Mbps per titiknya.
"Kapasitasnya (Satria-1) kan 150 Gbps, kalau dibagi sekitar 30 ribu titik itu jadi 55 Mbps per titiknya. Negara kita kan luas, jadi penggunaan teknologi satelit menjadi penting bagi kita," tutur Budi.
Setelah mencapai slot orbit 146 derajat Bujur Timur, di mana itu tepat di atas wilayah Papua, Bakti Kominfo akan menyiapkan ground segment-nya.
"Ground segmen kan penerimnya, satelit ini di atas, nah kita sedang dibangun di titik-titiknya," kata Budi.
Untuk segmen ruas bumi, seluruh proses instalasi Radio Frequency Gateway (RFGW) 13 meter maupun Carrier System Monitoring (CSM) Satria-1 di 11 gateway atau stasiun pengendali di bumi saat ini telah dirampungkan.
Ke-11 stasiun bumi yang tersebar di seluruh Indonesia: GW01 Batam, Kepulauan Riau; GW02 Cikarang, Jawa Barat; GW03 Pontianak, Kalimantan Barat; GW04 Banjarmasin, Kalimantan Selatan; GW05 Tarakan, Kalimantan Utara; GW06 Manado, Sulawesi Utara; GW07 Kupang, NTT; GW08 Ambon, Maluku; GW10 Timika, Papua; GW11 Jayapura, Papua.
Demikian pula kegiatan on site acceptance test (OSAT) untuk perangkat RFGW maupun CSM juga telah dirampungkann. OSAT merupakan kegiatan pengetesan dan pengecekan site guna memastikan kesiapan perangkat sebelum beroperasi. Kegiatan OSAT di setiap lokasi dilakukan terhadap perangkat RFGW serta CSM.
Satelit satria-1 adalah satelit dengan teknologi Very High-Throughput Satellite (VHTS) pertama di Indonesia dengan total kapasitas 150 Gbps. Satelit internet pemerintah itu telah diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, AS, pada 18 Juni 2023, menggunakan bantuan roket SpaceX milik Elon Musk.
(agt/fyk)