Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan aktif mengawasi informasi Pemilu 2024 di internet.
Hal ini sebagai bentuk langkah antisipasi Kominfo mengatasi hoax atau berita palsu yang beredar di dunia maya.
"Yang pasti patokan Kominfo ada tiga, yaitu hoax, fitnah, dan ujaran kebencian. Ketiga itu kita harus membangun budaya digital yang lebih sehat, lebih santun, lebih baik, sehingga bisa menyuarakan perdamaian dan kesatuan nasional kita," ujar Budi di Jakarta, Kamis (19/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan semakin canggihnya teknologi saat ini, contohnya penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan berpotensi disalahgunakan untuk menyebar hoax berbasis AI.
Menkominfo pun mengimbau kepada seluruh masyarakat turut terlibat aktif mengatasi hoax di internet.
"Kami pokoknya mengimbau kepada seluruh masyarakat dalam kondisi pemilu sekarang ini jauhi hoac, fitnah, dan ujaran kebencian. Kita berkompetisi secara baik. Kita pokoknya hoax, fitnah, dan ujaran kebencian pasti kita selesaikan secara teknologi, dan budaya, serta demokrasi," tutur Budi.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia semakin mendekati waktu pemilu serentak 2024. Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024, pesta demokrasi tersebut akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di seluruh Indonesia.
Pada waktu bersamaan akan dilaksanakan pula pemilihan umum presiden dan wakil presiden untuk periode 2024-2029. Artinya, Pemilu 2024 akan menjadi pemilu serentak pada hari yang sama, yaitu 14 Februari 2024.
Meski akan dilakukan tahun depan, suasana Pemilu 2024 sudah terasa hiruk pikuknya saat ini, khususnya seperti yang terjadi di media sosial. Di platform digital, netizen saling adu unggul jagoannya masing-masing.
(agt/fyk)