Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyakini sebelum hari kemerdekaan nanti, Indonesia akan terbebas dari siaran TV analog. Sebab, yang ada masyarakat hanya bisa menikmati siaran TV digital.
Kepastian itu seiring mulai beralihnya kota-kota besar di tanah air melakukan analog switch off (ASO), yakni tepatnya di 11 kota yang di antaranya Jabodetabek, Palembang, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Makassar, Banjarmasin, dan Medan.
Dari ke-11 kota tersebut, tinggal Medan dan sekitarnya yang berada di wilayah Sumatera Utara-1 dijadwalkan migrasi TV analog ke digital pada 30 Juli 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia menuturkan Sebelum dilakukannya ASO jumlah penonton analog sekitar 59 juta. Sedangkan, setelah ASO per 1 Juli 2023, penetrasi TV digital jumlahnya 56 juta atau 95,2%.
Adapun, penetrasi TV digital secara nasional yang sebelum ASO berjumlah 121 juta penonton, kini juga diklaim menuju normal dengan 124 juta penonton atau 95,4%.
Sementara itu, dari sisi infrastruktur mux yang sudah terbangun oleh TVRI dan TV swasta di 112 wilayah siaran terdiri dari 341 kabupaten/kota yang terdampak ASO, 676 stasiun TV sudah bersiaran digital, tinggal 10 siaran TV yang masih analog yang dalam proses migrasi ke TV digital.
"Dengan melihat data-data tersebut, dorongan industri dan stakeholder penyiaran, Indonesia telah siap menuju ASO nasional, serta diharapkan sebelum ulang tahun kemerdekaan Indonesia siaran TV sudah full siaran digital sebagai kado termanis dari industri stakeholder Penyiaran," ujar Gery kepada detikINET, Rabu (26/7/2023).
Gery mengungkapkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengusulkan deklarasi ASO nasional bertepatan dengan peringatan Hari Penyiaran Indonesia pada 12 Agustus 2023.
"Agar Indonesia sejajar dengan negara lain yang sudah bermigrasi ke TV Digital," ucapnya.
Lebih lanjut, Gery menyebutkan usai Indonesia merdeka TV analog, salah satu dampaknya yang terasa oleh masyarakat, yaitu akses internet diklaim akan lebih cepat dari sebelumnya.
"Dengan ASO nasional ini akan berdampak terhadap pemerataan internet kecepatan tinggi (broadband), merdeka sinyal (menyelesaikan blank spot sinyal seluler) di seluruh Indonesia yang akan mendorong terhadap kesempatan bisnis baru, pembukaan lapangan kerja sehingga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia," tuturnya.
(agt/fyk)