Jelang Pemilu 2024, TikTok Enggan Terima Iklan Politik
Hide Ads

Jelang Pemilu 2024, TikTok Enggan Terima Iklan Politik

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 15 Jun 2023 17:42 WIB
Global Public Policy Southeast Asia Bytedance Teresa Tan
Jelang Pemilu 2024, TikTok Enggan Terima Iklan Politik (Foto: Virgina Maulita Putri/detikcom)
Jakarta -

Platform media sosial ikut bersiap-siap menjaga penyebaran informasi dan konten menjelang Pemilihan Umum 2024. Salah satunya TikTok yang sudah menyiapkan sejumlah strategi menghadapi tahun politik.

CEO TikTok Shou Zi Chew mengatakan TikTok sudah belajar banyak dari pemilu di negara lain dalam beberapa tahun terakhir. Ia menyadari sebagai platform media sosial, TikTok memiliki tanggung jawab untuk menjaga integritas platform dan pemilu.

Karena itu, platform berbagi video milik Bytedance ini memiliki kebijakan global untuk tidak menerima iklan politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tahu bahwa kami adalah platform yang penting untuk ekspresi dan diskusi, tapi di saat yang sama kami tidak ingin mengambil untung dari pemilu," kata Chew dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/6/2023).

"Jadi sebagai kebijakan global jadi kami sebagai platform tidak mengambil uang dari iklan politik," sambungnya.

ADVERTISEMENT
@detikinet Momen yang bikin bangga! CEO TikTok datang ke Indonesia dan mengenakan batik! @shou.time#detikinet #TikTokImpact ##TikTokSEAIF #mrchew #tiktokindonesia #padahariini ♬ suara asli - detikINET

Dalam kesempatan yang sama, Global Public Policy Southeast Asia Bytedance Teresa Tan juga menjabarkan tiga inisiatif utama TikTok untuk mencegah penyebaran hoaks dan misinformasi menjelang Pemilu 2024.

Pertama, TikTok akan menyediakan hub atau pusat informasi terkait pemilu agar pengguna bisa mengakses informasi yang resmi. Kedua, TikTok bekerjasama dengan organisasi pengecek fakta pihak ketiga, baik dalam skala lokal maupun global.

"Ini membutuhkan kami untuk bekerja erat dengan mereka serta memahami konteks sosial lokal, norma sosial lokal, agar bisa bertindak berdasarkan nuansa dari beberapa informasi konten yang mungkin kami izinkan di platform," kata Tan.

Jika TikTok menemukan konten yang ternyata berisi informasi tidak benar, mereka akan memastikan konten itu tidak akan tampil di feed For You. Jika ada pengguna yang hendak membagikan konten yang belum diverifikasi, TikTok juga akan memberikan peringatan lewat pesan pop-up.

Terakhir, TikTok akan mengadakan program edukasi di desa-desa untuk meningkatkan literasi digital warga. Tan mencontohkan bagaimana TikTok menggandeng sekolah dan universitas di Malaysia untuk mendekati pemilih usia muda, terutama yang baru memilih untuk pertama kali.




(vmp/fay)
Berita Terkait