Di Jepang, banyak pemandian umum atau onsen yang digemari oleh kaum pria maupun wanita. Namun rupanya ada sindikat yang menjadikan tempat pemandian wanita sasaran perbuatan mesum dengan merekam tanpa sepengetahuan mereka lewat kamera tele yang canggih.
Seperti dikutip detikINET dari Independent, Kamis (16/2/2023) polisi di Shizuoka telah menangkap 16 orang yang terlibat dalam aksi tersebut. Identitas mereka dibocorkan oleh Karin Saito, orang yang diduga pemimpinnya. Saito yang berusia 50 tahun telah ditangkap di Desember 2021.
Saito mengungkap nama-nama di kelompoknya yang ikut merekam para wanita di pemandian, kemudian saling berbagi video maupun foto. Mereka yang terlibat ada yang berprofesi sebagai dokter, eksekutif perusahaan sampai pejabat pemerintahan.
Mereka dituduh melanggar peraturan undang-undang tentang fotografi terlarang, juga undang-undang pornografi anak. Saito mengaku melakukan aksi mengintip itu setidaknya di 100 lokasi pemandian umum sejak umur 20 tahun.
Tersangka lain belajar teknik merekam video dari Saito dan jumlah korban diperkirakan sudah mencapai 10 ribu perempuan. Perangkat dan teknologi yang digunakan cukup canggih sehingga orang-orang ini bisa merekam dari jarak jauh, bahkan sampai ratusan meter dan bisa bersembunyi di pegunungan.
Peralatan video dan fotografi berkualitas tinggi, termasuk lensa telefoto jarak jauh, digunakan oleh kelompok tersebut. Orang-orang itu lalu membuat video dan menambahkan subtitle juga. Mereka juga kadang nonton bersama.
Kasus ini sangat mengejutkan, terlebih pemandian umum air panas banyak menarik minat turis domestik maupun mancanegara. Dicemaskan, mereka takut mendatanginya lagi.
"Mereka harus dihukum berat," kata Yutaka Seki, executive director Japan Hot Spring Association. Menurutnya, teknologi baru seperti kamera yang makin kecil telah disalahgunakan dan membuat aparat kesulitan.
"Onsen adalah tempat di mana siapa pun bisa sepenuhnya rileks. Ini adalah bagian penting budaya Jepang dan ingin didatangi turis, tapi insiden semacam ini sungguh bisa merusak citra itu," cetus Hiro Mitayake, pendiri perusahaan travel Bear Luxe Corp.
Simak Video "Rehat Sejenak, Hilangkan Penat Menikmati Resort Nyaman Nan Asri, Malang"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)