Susah Payah Kiamat TV Analog di Indonesia
Hide Ads

Year in Review 2022

Susah Payah Kiamat TV Analog di Indonesia

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 02 Jan 2023 19:50 WIB
Siaran TV Analog Jabodetabek Dimatikan
Pelaksanaan Analog Switch Off (ASO) yang masih terus berlangsung. Foto: Adi Fida Rahman/detikcom

Harga STB Mahal dan Meledak

Set top box atau STB punya peranan penting untuk membantu TV analog menangkap sinyal siaran TV digital. Sayangnya, saat dibutuhkan atau tepatnya ASO pada 2 November, harga STB mendadak mahal.

Tak sedikit dari masyarakat yang mengeluhkan harga STB yang sekiranya sekitar Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu, jadi lebih dari harga normal, bahkan bisa mencapai Rp 400 ribuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) mengatakan faktor supply and demand atau pasokan dan permintaan dari pasar menjadi salah satu faktor mengapa harga set top box TV digital mahal.

"Mahal atau enggaknya set top box itu tergantung beli dari mana," ujar Wakil Ketua Bidang Regulasi Asosiasi Gabel, Joegianto (7/12/2022).

ADVERTISEMENT

Joegianto menuturkan berkaca penghentian siaran TV analog dan digantikan TV digital atau Analog Switch Off (ASO) sering diundur penerapannya, dari yang seharusnya dilakukan pada 17 Agustus 2021, kemudian dialihkan pada 30 Maret 2022, tetapi jadinya dilakukan 2 November 2022 sesuai batas akhir seperti diamanatkan Undang-Undang No 11 Tahun 2022.

Namun kenyataan di lapangan, pada 2 November itu tidak seluruh wilayah siaran di Indonesia dilakukan migrasi TV analog ke digital. Hal itu, menurut Joegianto, mempengaruhi orang untuk menunda pembelian set top box.

Ketika wilayahnya terdampak ASO, seperti Jabodetabek kemarin, Joegianto mengatakan masyarakat jadi kalang kabut untuk segera membeli perangkat STB karena televisinya mendadak mati. Hal itu yang membuat toko elektronik diserbu.

"Jadi, toko yang punya stok STB ini kaget. Dalam situasi ini, pedagang tentunya ingin cari profit dengan menaikkan harga dari yang tadinya dijual Rp 250 ribu menjadi Rp 275 ribu. Namanya toko nggak banyak stok tapi ingin meraup untung. Ada supply and demand. Ini yang tidak bisa kita kontrol karena bukan otoritas Gabel," tuturnya.

Di sisi lain, pedagang juga ketika kehabisan stok STB, maka mereka perlu waktu untuk mendatangkan barang dari distributor. Hal ini juga yang juga mempengaruhi harga set top box di pasaran. Faktor membeli secara bersamaan dalam satu waktu itu juga yang membuat ketersediaan STB di suatu daerah cepat ludes.

Seiring dengan itu, muncul dugaan STB meledak yang hal ini membuat kuping Kominfo memerah. Secara tegas, Menkominfo membantah adanya STB meledak, khususnya perangkat yang sudah tersertifikasi oleh Kominfo.

"Salah beritanya. Tidak ada STB yang meledak di Indonesia ini, yang ada adalah korsleting listrik di tempat atau di rumah masyarakat yang berdampak pada seluruh perangkat yang terhubung dengan listrik apalah TV-nya, kulkasnya termasuk tentunya STB yang terhubung ke TV," tutur Menkominfo di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Kominfo sendiri telah melakukan sertifikasi terhadap perangkat pendukung siaran TV digital, di mana ada 46 produsen set top box yang memproduksi 84 tipe unit set top box yang dapat dipertanggungjawabkan. "Jadi, itu berita hoax ya," tegas Johnny.

Survei Nielsen Implementasi ASO

Dampak diterapkannya suntik mati TV analog, masyarakat langsung berbondong-bondong beralih ke siaran TV digital.

Hal itu terlihat berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Nielsen Indonesia ketika sebelum dilakukan migrasi TV analog ke digital pada 2 November lalu sampai sebulan dilakukan suntik mati TV analog.

"Kalau kita lihat pembelajaran dari Jabodetabek, ASO waktu itu tanggal 2 November lalu kita melihat setiap hari terjadi migrasi dari analog ke digital," ujar Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, Hellen Katherina di Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Peralihan dari siaran TV analog ke TV digital itu, kata Hellen, karena siaran televisi tersebut hiburan gratis yang bisa dinikmati masyarakat saat berada di rumah.

"Jadi, kami melihat mgirasinya itu kalau di Jabodetabek itu kenceng banget, sehingga waktu tanggal 1 November sebelum terjadinya ASO di Jabodetabek yang bisa menonton digital itu baru 46%. Tapi dalam waktu kurang dari satu bulan kira-kira tiga minggu kemudian itu sudah naik menjadi 70%. Jadi, migrasinya itu cepat sekali," tuturnya.

Nielsen Indonesia melakukan pengukuran penetrasi TV digital di 11 kota, di antaranya Bandung, Banjarmasin, Denpasar, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, dan Surakarta dari tanggal 1 November sampai 1 Desember 2022.

Dari ke-11 kota tersebut menunjukkan penetrasi signifikan yang beralih menggunakan siaran TV digital. Hellen mengungkapkan pemberitaan ASO Jabodetabek turut mempengaruhi masyarakat di daerah lainnya untuk bersiap diri migrasi TV analog ke digital.

(agt/fay)