Siaran TV Digital Bisa Minimalisasi Korban Gempa Bumi

Siaran TV Digital Bisa Minimalisasi Korban Gempa Bumi

ADVERTISEMENT

Siaran TV Digital Bisa Minimalisasi Korban Gempa Bumi

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 25 Nov 2022 07:13 WIB
Petugas melayani warga untuk mendapatkan set top box gratis di Posko Respon Cepat Penanganan bantuan STB di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Kamis (3/11/2022). Posko ini didirikan untuk membantu warga yang kurang mampu membeli set top box untuk siaran digital.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan bila siaran TV digital sudah secara menyeluruh di Indonesia, bisa meminimalisasi korban akibat gempa bumi. Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan bila siaran TV digital sudah secara menyeluruh di Indonesia, bisa meminimalisasi korban akibat gempa bumi.

Siaran TV digital tak hanya menawarkan kualitas gambar bersih dan audio jernih, tetapi juga ada informasi kebencanaan yang dikenal dengan Early Warning System (EWS).

EWS atau sistem peringatan dini itu akan menginterupsi tayangan yang sedang berlangsung, yang isinya memberikan informasi terjadi bencana alam di sekitar masyarakat.

Adanya EWS itu, tentunya bisa jadi acang-acang warga untuk segera menyelamatkan diri, misalnya terjadi gempa bumi. Terbukti di negara lain yang sudah menerapkan EWS, bisa meminimalisasi korban.

"Insya Allah nanti setelah diterapkan EWS akan meminimalisir korban, seperti yang telah diterapkan negara-negara lain, misal Jepang," ungkap Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia, Kamis (24/11/2022).

Selain info gempa bumi, bencana lainnya yang akan disampaikan ke penonton siaran TV digital itu terkait gunung erupsi, banjir, tsunami, kebakaran hutan, dan lainnya.

Sebagai informasi, sistem peringatan dini atau EWS ini hanya mengirimkan sinyal peringatan pada daerah spesifik di lokasi bencana dan daerah terdampak. Hal itu dimungkinkan karena berdasarkan tempat perangkat digital berada, seperti pengisian kode pos saat menggunakan set top box dan TV digital.

Gery mengatakan bahwa wilayah Cianjur yang beberapa hari lalu dilanda gempa bumi belum termasuk daerah yang mematikan siaran TV analog dan digantikan dengan siaran TV digital.

Kominfo akan melanjutkan penghentian siaran TV analog dan dialihkan ke TV digital. Ada Bandung, Semarang, Yogyakarta, hingga Surabaya akan jadi target berikutnya.

Suntik mati TV analog alias Analog Switch Off (ASO) telah dilakukan pada 2 November lalu, namun baru diterapkan 132 wilayah siaran atau 230 kabupaten/kota, termasuk area Jabodetabek.

Artinya, Kominfo dan penyelenggara multipleksing (mux) masih ada pekerjaan rumah 93 wilayah siaran atau 284 kabupaten/kota dari total 225 wilayah siaran di Indonesia.

"Pelaksanaan ASO berikutnya di 93 wilayah layanan atau kabupaten/kota akan dilakukan sesuai dengan kesiapan teknis dan untuk menjaga kepemirsaan masing-masing lembaga penyiaran," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate saat rapat dengan Komisi I DPR, Jakarta, Rabu (23/11).

[Gambas:Youtube]



(agt/rns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT