Dr Ruja Ignatova adalah penipu kripto kelas kakap dan menjadi buron prioritas bagi FBI, yang menawarkan imbalan besar bagi siapa pun yang mengetahui keberadaannya. Berikut sekilas fakta-fakta mengenai dirinya, seperti dikutip dari BBC, Selasa (5/7/2022).
Berpendidikan tinggi
Ruja Ignatova lahir di Bulgaria dari keluarga asal Rumania. Saat umur 10 tahun, keluarganya pindah ke Jerman dan menjadi warga negara di sana. Ruja meraih gelar PhD pada tahun 2005 di bidang hukum internasional dari University of Conctance.
Dia dilaporkan pernah bekerja di perusahaan bergengsi McKinsey & Company. Namun sejak awal, dia memang 'hobi' berbuat kejahatan. Dimulai tahun 2012, Ruja terlibat beberapa kali kasus kriminal terkait dengan keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membuat uang kripto OneCoin
Pada tahun 2014, Ruja menciptakan mata uang kripto bernama OneCoin untuk menyaingi Bitcoin. Ruja Ignatova mengatakan OneCoin akan menjadi mata uang kripto terbesar dunia bagi semua orang untuk melakukan transaksi dimanapun.
Banyak yang tertarik dan berinvestasi melalui OneCoin. Warga Inggris mengeluarkan sekitar 30 juta euro di enam bulan pertama 2016. Dari Agustus 2014 sampai Maret 2017, lebih dari 4 miliar euro diinvestasikan di puluhan negara, mulai dari Pakistan, Brasil, Hong Kong, Norwegia, Kanada, Yaman dan bahkan Palestina.
Promosi memikat banyak orang
Dr Ruja rajin berpromosi mata uang digital ciptaannya itu. Dari Macau, Dubai, sampai Singapura, tempat pertemuannya penuh sesak dihadiri oleh para penanam modal baru. Ia lihai dalam meyakinkan orang-orang.
Dia juga mulai membeli properti jutaan dolar di ibu kota Bulgaria, Sofia dan Sozopol, tempat peristirahatan di Laut Hitam. Ruja Ignatova dilaporkan pula pernah berpesta di kapal mewah The Davina dengan mengundang bintang pop Amerika.
Halaman selanjutnya, kabur setelah kejahatan terendus >>>
Kabur setelah kejahatan terendus
Sepak terjang Ruja dan OneCoin membuat pihak penyidik curiga dan kemudian menyimpulkan telah terjadi penipuan dengan skema Ponzi. Ruja pun memutuskan untuk kabur dan belum ditemukan sampai sekarang.
Pada sekitar bulan Oktober 2017, dia terbang dengan maskapai Ryanair dari Kota Sofia ke Athena. Itulah terakhir kali Ruja terlacak. Ia menghilang dan jadi buron FBI. Diduga, Ruja membawa banyak uang dalam pelariannya.
FBI menawarkan imbalan Rp 1,5 miliar
Ruja Ignatova diseret dengan 8 dakwaan termasuk penipuan dan pencucian uang. Pada Juni 2022 kemarin, dia ditambahkan dalam daftar FBI Ten Most Wanted alias menjadi salah satu buron utama FBI.
Tak hanya itu, FBI menjanjikan hadiah sebesar USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar bagi siapa pun yang dapat memberikan informasi mengenai keberadaan Ruja pada saat ini sehingga ia dapat ditangkap. Dia terancam hukuman sampai 90 tahun penjara.
(fyk/fay)