Satelit Internet Milik Elon Musk Buka Pre-Order di Indonesia?

SpaceX tengah gencar mengembangkan Starlink, layanan internet berbasis satelit. Bahkan, Starlink membuka pre-order layanan bagi pasar Indonesia.

Hal itu diketahui dalam situs Starlink, saat detikINET misalnya mencantumkan alamat "Jalan Kapten Tendean, Mampan, Jakarta Selatan" kolom service address dan mengklik tombol order now.

Kemudian, muncul informasi bahwa akses internet ala Starlink itu ditargetkan akan tersedia di lokasi tersebut pada tahun 2022.

"Starlink menargetkan cakupan wilayah anda tersedia pada tahun 2022. Ketersediaan tersebut tergantung pada persetujuan peraturan. Dalam setiap area cakupan, pesanan dipenuhi berdasarkan urutan kedatangan," tulisnya.

Calon pelanggan Starlink ini pun dianjurkan untuk melakukan deposit sebesar USD 99 atau setara Rp 1,4 jutaan yang pembayarannya menggunakan Apple Pay atau kartu kredit.

Terkait hal tersebut, detikINET pun meminta konfirmasi layanan internet Starlink kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Seperti disampaikan Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi, pihaknya sejauh ini belum menerima informasi resmi dari Starlink terkait rencana pre-order layanannya di Indonesia.

"Dan belum menerima belum menerima pengajuan izin penyelenggaran telekomunikasi dari Starlink sebagai syarat penyediaan layanan telekomunikasi di Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku," ujar Dedy belum lama ini.

SpaceX untuk kesekian kalinya kembali meluncurkan banyak satelit Starlink ke orbit Bumi dalam rangka memancarkan akses internet kecepatan tinggi ke permukaan Bumi.

Baru-baru ini, roket Falcon 9 telah menerbangkan satelit tersebut dari landasan di Cape Canaveral Space Station, Florida, menandai kesuksesan peluncuran Starlink untuk ke-27 kalinya pada tahun 2021. Tak cukup sampai di situ, masih ada 5 jadwal peluncuran lagi tahun ini.

Elon Musk merupakan sosok di balik 'kerajaan' SpaceX menguasai satelit di antariksa. Menurut data terkini yang dirilis oleh CelesTrak, Elon Musk dengan SpaceX sekarang menguasai lebih dari 36% dari total satelit yang aktif di orbit planet Bumi.