Pembangunan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G di wilayah pelosok Indonesia terus dikebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), seperti di Kabupaten Natuna yang merupakan kepulauan terluar berhadapan dengan negara tetangga.
Secara geografis, Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara, Barat berbatasan dengan Malaysia dan Singapura, dan di arah timur berbatasan dengan Malaysia.
Natuna sendiri termasuk daerah Paket 1 pembangunan BTS 4G dari lima paket kolaborasi pemerintah dan swasta untuk membawa sinyal 4G ke desa atau kelurahan yang belum tersentuh akses internet. Terhitung hari ini, pembangunan infrastruktur di Paket 1 resmi dibangun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembangunan pertama di sini sebagai langkah pertama BTS 4G secara nasional," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dalam kunjungan kerjanya di Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (22/4/2021).
Sebagai informasi, Paket 1 mencakup 1.364 desa dan kelurahan yang terdiri atas 132 desa/kelurahan di Sumatera (Area 1), 456 desa/kelurahan di Nusa Tenggara (Area 2), dan 776 desa/kelurahan di Kalimantan (Area 3). Penggelaran BTS 4G di Paket 1 ini akan dilakukan oleh Fiberhome, Telkom Infra, dan Multitrans Data untuk penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G.
Sedangkan Paket 2 mencakup 1.336 desa dan kelurahan yang terdiri atas 536 desa/kelurahan di Sulawesi (Area 4), dan 800 desa/kelurahan di Maluku (Area 5).
"Terkait dengan infrastruktur TIK, tahun ini Bakti Kominfo akan membangun 4.200 BTS di seluruh Indonesia, khususnya wilayah 3T yang dilakukan dalam 5 paket. Hari ini, paket satu dan paket dua di bawah konsorsium Fiberhome," kata Johnny.
![]() |
Baca juga: Sinyal 4G Diperluas ke Wilayah Pelosok RI |
"Di Kabupaten Natuna sendiri akan dibangun 17 BTS 4G untuk 17 desa. Di Kabupaten Kepulauan Anambas akan dibangun 12 BTS di 12 desa, di kabupaten Bintan akan dibangun 5 BTS untuk 5 desa, dan di Kabupaten Karimun akan dibangun 1 BTS untuk 1 desa," tuturnya.
Meski saat ini kondisi dunia, tak terkecuali Indonesia, sedang diguncang pandemi. Menkominfo mengatakan situasi tersebut justru semakin mendorong pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
"Justru pandemi ini mendorong kita sekalian untuk melakukan akselerasi pembangunan TIK nasional kita, menunjang, mendukung, dan menjemput akselerasi transformasi digital dalam kaitannya dengan industri 4.0," ucapnya.
(agt/fay)