Duh, Kapasitas Mesin CEIR Sisa 55 Juta Nomor IMEI Lagi
Hide Ads

Duh, Kapasitas Mesin CEIR Sisa 55 Juta Nomor IMEI Lagi

Agus Tri Haryanto - detikInet
Selasa, 24 Nov 2020 12:40 WIB
Aturan IMEI segera diimplementasikan pada 24 Agustus 2020 untuk suntik mati ponsel BM alias black market di Indonesia.
Kapasitas Mesin CEIR Sisa 55 Juta Nomor IMEI Lagi (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Kapasitas mesin Centralized Equipment Identity Register (CEIR) hampir penuh. Tinggal tersisa untuk menampung 55 juta nomor IMEI lagi.

Mesin CEIR sendiri sejak awal dirancang untuk menampung sampai 1,2 miliar nomor IMEI dari perangkat Handphone, Komputer genggam, dan Tablet (HKT). CEIR dan Equipment Identity Registration (EIR) memiliki peran penting dalam berlangsungnya aturan IMEI untuk suntik mati ponsel BM dan lainnya.

Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O Baasir mengatakan butuh setidaknya penambahan kapasitas hingga 2 miliar nomor IMEI agar mesin CEIR bisa berjalan optimal kembali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Sisa 55 juta lagi (kapasitas mesin CEIR-red). Kominfo dan Kemenperin untuk penambahan kapasitas ini," ujar Marwan dalam diskusi yang digelar Asosiasi Internet of Things (IoT) beberapa waktu lalu.

Asosiasi Internet of Things ini juga mengeluhkan bahwa perangkat IoT tidak bisa berfungsi karena terblokir IMEI.

Balik lagi untuk meningkatkan kapasitas mesin CEIR, Marwan menyebutkan dibutuhkan dana cukup besar untuk bisa mencapai daya tampung 2 miliar nomor IMEI perangkat HKT, yakni sekitar Rp6 miliar sampai Rp 7 miliar.

Operator seluler yang tergabung di ATSI ini telah merogoh kocek sebesar USD 14 juta untuk pengadaan CEIR dan EIR untuk mendukung aturan IMEI yang sudah berlaku beberapa bulan lalu. Mesin CEIR yang saat ini masih berada di tangan ATSI, rencananya akan dihibahkan ke pemerintah.

"Operator seluler mau serahkan CEIR ke pemerintah," ucap Marwan.




(agt/fay)