Kasus dugaan jual-beli data pengguna ke militer AS, membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bergerak meminta penjelasan langsung dari aplikasi Muslim Pro. Bila tidak ada penjelasan, Kominfo mungkin akan memblokir Muslim Pro sesuai aturan yang berlaku.
Disampaikan Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi bahwa pemerintah telah mengirimkan surat kepada Muslim Pro pada Selasa (19/11). Aplikasi besutan Bitsmedia itu diberi waktu tiga hari untuk memberikan klarifikasinya ke pemerintah RI.
"Kementerian Kominfo hari ini (Selasa, 19 November 2020-red) mengirimkan surat kepada pihak Muslim Pro untuk meminta penjelasan terkait dugaan insiden penjualan data pribadi penggunanya. Jawaban atas surat tersebut akan menentukan langkah Kominfo selanjutnya," ujar Dedy kepada detikINET.
"Jika pihak Muslim Pro tidak membalas dalam 3X24 jam, maka Kementerian Kominfo akan melakukan pemutusan akses (blokir) untuk mencegah potensi insiden yang lebih besar," tegas Dedy.
Seperti diberitakan sebelumnya, Militer AS dikabarkan telah membeli data lokasi puluhan juta umat Islam di seluruh dunia dari aplikasi Muslim Pro.
Hal tersebut terkuak dari laporan laman Vice Motherboard. Disebutkan militer AS menggunakan dua metode terpisah untuk mendapatkan data lokasi pengguna. Pertama melibatkan produk bernama Locate X.
Layanan tersebut dibeli untuk membantu Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM), divisi militer yang ditugaskan untuk kontraterorisme, pemberontakan, dan pengintaian khusus, dalam operasi pasukan khusus di luar negeri.
Metode kedua mendapatkan data melibatkan perusahaan bernama X-Mode. Perusahaan ini memperoleh data lokasi langsung dari aplikasi kemudian menjual data tersebut ke kontraktor, dan dengan ekstensi ke militer AS.
Sebagai imbalannya, X-Mode membayar biaya kepada pengembang aplikasi berdasarkan jumlah pengguna yang dimiliki. Misalnya, sebuah aplikasi dengan 50.000 pengguna aktif harian di AS akan menghasilkan pengembang USD 1.500 sebulan.
Nah dalam laporan Motherboard menemukan bahwa aplikasi Muslim Pro paling banyak mengirim data penggunanya ke X-Mode. Untuk diketahui Muslim Pro menjadi salah satu aplikasi populer yang banyak digunakan umat Islam di seluruh dunia.
Tercatat aplikasi yang menampilkan jadwal sholat dan petunjuk arah kiblat ini telah diunduh lebih dari 50 juta kali di Android. Bila digabungkan dengan iOS dan platform lain total lebih dari 98 juta pengunduhan.
Pantauan Motherboard, baik Muslim Pro versi Android maupun iOS sama-sama mengirimkan data lokasi ke X-Mode. Tidak hanya itu, data nama jaringan, stempel waktu, model ponsel yang digunakan turut pula disetorkan.
Terkait laporan Vice Motherboard tersebut, Muslim Pro telah membantah bahwa informasi tersebut tidak benar. Muslim Pro menyatakan akan mengakhiri kerja sama dengan X-Mode.
Simak Video "Kejagung Turunkan Tim untuk Pantau Langsung Proyek BTS 4G Kemenkominfo"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/afr)