Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menilai makna Sumpah Pemuda di era saat ini berupa transformasi digital.
Johnny mengatakan bahwa semangat Sumpah Pemuda yang bergaung sejak 1928 itu harus tetap bersinar di setiap sanubari pemuda-pemudi Indonesia, khususnya dalam sektor teknologi telekomunikasi dan informatika.
"Menghubungkan segenap penjuru negeri secara digital dan menguasai ruang digital Indonesia untuk Indonesia maju," sebut Menkominfo, Jumat (28/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya mengenai makna Sumpah Pemuda untuk masyarakat yang menyangkut pemanfaatan teknologi, Johnny mengatakan kalau semangat tersebut diwujudkan dalam bentuk transformasi digital.
"Semangat Sumpah Pemuda dalam kekinian Indonesia juga diwujudkan melalui Transformasi digital dengan penggelaran infrastruktur TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi-red) secara lebih merata di seluruh tanah air yang saat ini sedang dilaksanakan," tuturnya.
"Pembangunan akses internet untuk fasyankes (fasilitas layanan kesehatan) di seluruh Tanah Air maupun rencana penempatan satelit multifungsi Satria 1 yang juga guna menunjang digitalisasi pendidikan disamping untuk layanan akses internet bagi fasilitas publik lainnya," pungkasnya.
![]() |
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga 31 Desember 2019, terdapat 2.877 rumah sakit dan 10.134 puskesmas di Indonesia. Dari total 13.011 fasilitas layanan kesehatan tersebut, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) mengidentifikasi ada 3.126 titik yang membutuhkan optimalisasi layanan internet.
Menkominfo menyebutkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di puskesmas dan rumah sakit itu dilakukan dalam tiga tahap.
"Tahap pertama, tahun 2020 ini. Tahap kedua itu 2.192 titik akan dibangun di kuartal keempat atau sekarang sampai Desember 2020. Sisanya, pada kuartal pertama tahun 2021 sebanyak 708 fasilitas layanan kesehatan," beberapa waktu lalu.
Sedangkan untuk satelit Satria, satelit yang dijanjikan bisa menghadirkan akses internet gratis ke 150 ribu titik layanan publik di berbagai penjuru Nusantara itu pada tahun 2023.
Kepastian konstruksi setelah dilakukannya penandatangan Preparatory Work Agreement (PWA) proyek Satelit Republik Indonesia (Satria) antara PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) sebagai bagian dari konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dengan perancang dan pabrikan asal Prancis, Thales Alenia Space (TAS).
"Rencana tahun 2023 satelit Satria diluncurkan. Apakah optimis? Sangat optimis," ujar Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo Anang Latif.
(agt/fay)