Pengadilan di India memanggil pihak Alibaba sekaligus pendirinya yang terkenal, Jack Ma. Pemanggilan salah satu orang terkaya dunia itu terkait pernyataan seorang mantan pegawai Alibaba di India yang mengklaim dipecat karena mengkritik perusahaannya.
Dikutip detikINET dari Reuters, kasus ini mengemuka hanya beberapa minggu setelah pemerintah India melarang produk Alibaba, UC News dan UC Browser, bersama 57 aplikasi China lain, yang dituding rentan keamanannya.
Hal itu dilakukan sebagai salah satu aksi balas dendam setelah kematian beberapa tentara India oleh militer China di perbatasan Himalaya. Tak tanggung-tanggung, TikTok yang sangat populer di India juga dilarang.
Dalam kasus Alibaba yang didaftarkan ke pengadilan pada 20 Juli, sang mantan karyawan UC Web yang bernama Pushpandra Singh Parmar, menuding bahwa perusahaan ini menyensor konten yang dianggap merugikan China.
Tak hanya itu, UC Browser dan UC News dituduh pula kerap menampilkan berita-berita palsu untuk memicu ketegangan politik dan sosial di India.
Hakim Sonia Sheokand dari pengadilan distrik Gurugram pun mengeluarkan perintah untuk memanggil Jack Ma dan belasan pegawai Alibaba lain. Mereka diminta datang sendiri atau diwakili oleh pengacara ke pengadilan pada 29 Juli.
Parmar diketahui bekerja sebagai Associate Director UC Web di Gurugram sebelum dipecat. Dia meminta ganti rugi USD 268 ribu. Ketika dikonfirmasi, pihak UC India membantah semua tuduhan.
"Kami teguh dalam komitmen kami pada pasar India dan kesejahteraan para karyawan dan kebijakan kami mematuhi hukum lokal," klaim UC India. Sebelum dicekal, produk UC sangat populer di India di mana UC Browser telah di-download 689 juta kali dan UC News 79,8 juta kali. Mengenai Jack Ma, belum diketahui apakah dia akan datang.
Baca juga: Gantikan TikTok, Instagram Masuk ke India |
Simak Video "Aktivitas Jack Ma di Eropa Usai Lolos dari Pemerintah China"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)