Pernyataan tersebut dilontarkan Cook ketika diwawancara Jim Cramer dari CNBC. Cook menyebut tarif lisensi yang dipatok oleh Qualcomm terlalu tinggi dan menyebut Apple dan Qualcomm belum melakukan diskusi untuk berdamai sejak Q3 2018 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu Mollenkopf menyebut Apple dan Qualcomm tetap berdiskusi meski keduanya berperang di Meja Hijau. Dan pihak Qualcomm pun bersikukuh kalau pernyataan CEO-nya itu akurat, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Kamis (10/1/2019).
"Kami secara konsisten dalam 18 bulan ke belakang, selama beberapa kali, berdiskusi dengan Apple untuk menyelesaikan permasalahan lisensi kami. Kami pun sudah menyatakan secara jelas dalam beberapa kali kesempatan kalau kami kami percaya masalah ini akan dipecahkan, dengan berbagai cara, dalam waktu dekat, baik melalui perjanjian damai atau putusan pengadilan," ujar juru bicara Qualcomm.
Persidangan antara Apple dan Qualcomm sendiri akan dimulai pada April mendatang. Yaitu sidang mengenai tuduhan Apple kepada Qualcomm terkait sejumlah masalah dalam aktivitas lisensi paten, dan gugatan Qualcomm ke Apple terkait biaya royalti sebesar USD 7 miliar yang belum dibayar. Qualcomm sendiri juga menghadapi gugatan dari Federal Trade Commission (FTC) terkait cara model bisnis lisensi mereka.
(asj/krs)