Model bisnis yang dimaksud adalah di mana Qualcomm mendapatkan pemasukan dari setiap ponsel dengan teknologinya yang laku terjual, dengan persentase tertentu tentunya. Model bisnis inilah yang digugat oleh perusahaan seperti Apple, Samsung, dan Intel.
Menurut mereka, Qualcomm seharusnya menerapkan tarif sesuai harga komponen spesifik yang menggunakan teknologi tersebut, bukan harga total ponsel, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Jumat (28/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gugat Qualcomm, LG Gantikan Samsung |
Menurut Federal Trade Commission (FTC), model bisnis ini adalah bagian dari rencana Qualcom untuk memonopoli bisnis tersebut. FTC juga menuduh Qualcomm menerapkan tarif lisensi yang murah bagi Apple agar mereka menggunakan modem Qualcomm di iPhone keluaran 2011-2016.
Hakim Lucy Koh juga sudah menganulir penggunaan modem Intel oleh Apple sebagai bukti untuk memperkuat Qualcomm di pengadilan. Hakim Koh -- yang juga hakim di persidangan Apple vs Samsung -- menyebut paten Qualcomm sebagai paten standar yang seharusnya dilisensi dalam aturan Fair, Reasonable and Non-Discriminatory (FRAND).
Sebagai informasi, paten standar di sini maksudnya adalah paten esensial yang dibutuhkan pabrikan untuk mencapai standar teknis tertentu.
FTC sendiri mendaftarkan gugatan terhadap Qualcomm ini pada Januari 2017 yang kemudian diikuti oleh gugatan oleh Apple. Kemudian pada Oktober 2018 Qualcomm menyebut Apple berutang USD 7 miliar dalam bentuk biaya lisensi.
(asj/krs)