"Kupikir Kanada tidak sungguh mengapresiasi bahwa perusahaan ini merupakan andalan mereka. Ibaratnya bagi mereka adalah Google, Microsoft dan Apple dijadikan satu," kata Ian Lee dari Carleton University's Sprott School of Business.
Lee yang pernah dua dekade mendidik mahasiswa program MBA di Shanghai menyatakan ada kemarahan sangat dalam muncul di China karena ulah Kanada dan AS tersebut. Pemerintah China pun sudah bertindak, mereka menangkap dua warga Kanada dengan tuduhan membahayakan keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ian meyakini, China akan membalas lebih jauh lagi dan membuat Kanada berada di pihak yang kalah. Kecuali kedua belah pihak dapat melakukan penyelesaian secara diplomatik.
"Mereka tidak akan berhenti sampai bisa melepaskan CFO Huawei. Upaya mereka akan terus-terusan dan kita akan kalah," sebutnya yang dikutip detikINET dari CTV News.
Para pebisnis asal Kanada juga harus berhati-hati saat ini dalam menghadapi China. "Tidak akan menjadi bisnis seperti biasanya. Soal bisnis ini akan jadi sorotan sampai kita bisa menyelesaikan persoalan ini dan sampai dia dilepaskan ke otoritas China," tandasnya.
Baca juga: Gaya Jetset si Cantik Putri Pendiri Huawei |
Ian menyarankan pejabat tinggi Kanada, China dan AS agar berdialog untuk menemukan solusi yang baik bagi semua pihak. "Hal ini berdampak pada hubungan semua negara itu," katanya lagi.
Meng sendiri saat ini berstatus tahanan rumah. Dia sedang menunggu keputusan pengadilan Kanada apakah akan diekstradisi ke AS atau tidak.
Tonton juga video 'Penyebab Petinggi Huawei Ditangkap Pihak Berwajib Kanada':
(fyk/afr)