Mengenal Vendor Ponsel yang Tuding Xiaomi Curang
Hide Ads

Mengenal Vendor Ponsel yang Tuding Xiaomi Curang

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 22 Mei 2018 10:53 WIB
Ponsel Coolpad. Foto: detikINET/Muhammad Alif Goenawan
Jakarta - Xiaomi digugat secara hukum oleh vendor senegaranya, Coolpad. Sempat berjaya, Coolpad kini agak tertatih-tatih baik di pasar dalam negeri ataupun mancanegara.

Menurut biro riset IDC, Coolpad terlempar dari daftar 10 besar produsen smartphone terbesar di China pada kuartal 1 tahun ini. Ponsel yang mereka jual dipastikan tidak begitu banyak karena merek Xiaolajia yang berada di posisi 10 hanya mampu menjual 1,3 juta handset di periode itu.

Padahal beberapa tahun sebelumnya, Coolpad adalah vendor terpandang di Negeri Tirai Bambu. Pada tahun 2012, mereka bersama Lenovo, Huawei dan ZTE berada di posisi 4 besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun belakangan kompetisi memang sangat panas dengan datangnya pemain baru yang langsung melesat seperti Oppo, Vivo, Xiaomi sampai Honor. Coolpad pun akhirnya tenggelam dan sekarang sedang berusaha bangkit.



Coolpad juga sempat menjajaki pasar mancanegara seperti Indonesia. Namun kiprah mereka di sini kurang begitu bergema.

Berbeda dengan di Amerika Serikat di mana ternyata ponsel Coolpad cukup diterima. Dikutip detikINET dari Bloomberg, Coolpad memiliki sekitar 3% pangsa pasar di kandang Apple tersebut. Dan mereka berpeluang meningkatkannya karena vendor senegaranya ZTE tengah mendapat sanksi AS.

Seperti diberitakan, Coolpad menuding Xiaomi curang karena melanggar paten terkait manajemen ikon, notifikasi, sistem user interface dan desain dual SIM Card yang dipakai tanpa persetujuan Coolpad.

Coolpad pun meminta pengadilan memerintahkan Xiaomi menghentikan penjualan dan produksi tiga model smartphone yang dianggap melanggar. Yakni Mi Mix 2, Redmi Note 5 dan Redmi 5 Plus. Coolpad meminta pula ganti rugi dalam bentuk uang karena mengklaim sudah bekerja keras menciptakan paten yang dilanggar.

"Jika prestasi kumulatif ribuan engineer R&D yang bekerja dari siang sampai malam selama 25 tahun, diplagiat semena-mena dan tidak dikejar, hal ini akan merusak inovasi di seluruh negeri dan generasi masa depan," tandas CEO Coolpad Group, Jiang Chao. (fyk/fyk)