Jawaban :
Biasanya bully menyerang pada titik kepercayaan diri seseorang. Pada anak, efek dari bully ini berbahaya. Ketika seorang anak menjadi bulan-bulanan pem-bully-an dalam waktu yang lama, maka kepercayaan dirinya akan runtuh. Dia akan merasa dirinya memang tidak lagi bernilai apapun bagi siapapun.
Maka efek buruk yang sangat mungkin terjadi adalah kehilangan motivasi untuk belajar/bermain, kehilangan kepercayaan diri bahkan hingga depresi dan bunuh diri. Dalam konteks cyberbully ini perlu lebih diwaspadai. Karena proses bully tersebut terjadi di medium yang tak mudah terpantau oleh orang tua ataupun guru.
Cyberbully akan menggunakan sarana e-mail, chat, messenger atau bahkan media sosial sekalipun. Sehingga tanpa disadari oleh para orang tua dan guru sebelumnya, anak atau muridnya telah menjadi korban bully.
Dalam hal ini tidak ada alasan umum mengapa seseorang menajdi target pem-bully-an. Siapapun bisa saja berpotensi menjadi target bully, apalagi cyberbully. Tetapi bagaimanapun kebiasaan berkomunikasi terbuka dengan pihak lain. Khususnya kepada orang tua dan guru dapat menjadi pelindung yang efektif bagi seorang anak yang menjadi target bully.
(jsn/ash)