Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti melarang anak-anak bermain game Roblox. Larangan ini disampaikan saat ia memantau program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Cideng 02, Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin (4/8/2025). Apa sebenarnya Roblox, dan mengapa game ini dilarang?
Apa Itu Roblox?
Roblox adalah platform game online yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk bermain dan membuat game dalam lingkungan virtual. Diluncurkan pada 2006 oleh Roblox Corporation, platform ini memiliki jutaan game yang dibuat oleh pengguna dengan genre beragam, mulai dari petualangan, simulasi, hingga permainan peran. Roblox populer di kalangan anak-anak karena sifatnya yang interaktif dan kreatif, diakses melalui ponsel, komputer, atau konsol.
Namun, popularitas Roblox juga menimbulkan kekhawatiran, terutama terkait konten yang tidak selalu ramah anak. Beberapa game di platform ini mengandung unsur kekerasan atau interaksi yang kurang sesuai untuk usia muda.
Alasan Larangan Roblox
Abdul Mu'ti melarang Roblox karena dianggap menampilkan adegan kekerasan yang tidak cocok untuk anak SD. Menurutnya, anak-anak pada usia ini belum mampu membedakan antara dunia nyata dan rekayasa dalam game. "Dengan tingkat kemampuan mereka yang masih belum cukup, kadang-kadang mereka meniru apa yang mereka lihat," ujar Mu'ti, dikutip dari detikEdu.
Ia mencontohkan, adegan seperti "membanting" dalam game mungkin terlihat biasa, tetapi jika ditiru di dunia nyata, bisa menyebabkan masalah. Kekhawatiran ini diperparah dengan potensi anak meniru tindakan kekerasan, yang dapat memicu perilaku agresif di kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Mu'ti menyoroti maraknya konten negatif di dunia maya, termasuk penyusupan situs judi online dalam game anak-anak. Untuk itu, ia menegaskan pentingnya pengawasan agar anak tidak mengakses konten berbahaya.
Simak Video "Video: Soal Roblox yang Dilarang oleh Mendikdasmen Abdul Mu'ti"
(afr/afr)