Biaya Bikin Game Indonesia Capai Rp 20 Miliar, Pendapatannya Berapa?
Hide Ads

Biaya Bikin Game Indonesia Capai Rp 20 Miliar, Pendapatannya Berapa?

Panji Saputro - detikInet
Rabu, 21 Feb 2024 22:36 WIB
Ilustrasi main game mobile
Ilustrasi main game. (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Biaya pembuatan game Indonesia ada yang mencapai puluhan miliar rupiah. Data ini tertuang di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 Tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.

Hasil pantauan detikINET dari Perpres tersebut, Rabu (21/2/2024), informasi ini berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2021 terkait produksi game, yang dibagi menjadi dua kategori. Isinya menguak fakta bahwa uang yang dibutuhkan untuk bikin game tidak sedikit.

Berikut biaya produksi game pada tahun 2021 yang dimaksud, sesuai dengan keterangan Perpres Tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Sekitar 41,8% memiliki biaya produksi kurang dari Rp 50 juta; dan
  • Sekitar 3% yang memiliki biaya sebesar Rp 5 miliar sampai dengan Rp 20 miliar.

Bisa dilihat bahwa biaya paling tinggi menyentuh angka Rp 20 miliar. Namun sayangnya, Perpres ini tidak menjelaskan secara detail, siapa perusahaan game nasional yang mengeluarkan dana sebanyak itu, dan berapa kira-kira pendapatannya.

Sebab, dari data yang sama, tahun 2021 rata-rata perusahaan game Indonesia menghasilkan pendapatan sekitar Rp 140 juta saja. Nominal itu mereka peroleh baik dari pasar global maupun dalam negeri.

ADVERTISEMENT

Dalam upaya menambah pemasukan, setidaknya sekitar 54,4% perusahaan game nasional menawarkan produk atau jasanya ke pihak lain. Rincian pendapatan dari usaha mereka menawarkannya ke pihak ketiga, bisa lihat di bawah ini:

  • 20,6% menerima di bawah Rp 50 juta;
  • 14,7% menerima antara Rp 50 juta - Rp 200 juta;
  • 10,3% menerima antara Rp 200 juta - Rp 1 miliar;
  • 7,4% menerima antara Rp l miliar - Rp 5 miliar;
  • 1,5% menerima antara Rp 5 miliar - Rp 20 miliar; dan
  • 45,6% tidak ada penerimaan pendapatan.

Untuk perusahaan yang menghasilkan pendapatan di bawah Rp 50 juta, disampaikan hanya menjual ke pasar dalam negeri. Sedangkan perusahaan game nasional yang menjualnya ke pasar global, mampu mengantongi uang di atas Rp 20 miliar.

Dijelaskan bahwa pendapatan perusahaan game di Indonesia, 50% berasal dari beli putus. Lalu tambahan lainnya dari iklan sebesar 40,9%.

Seluruh informasi di atas tertulis di Perpres Nomor 19 Tahun 2024 Tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, yang ditetapkan pada 12 Februari 2024. Di sini Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menunjuk Ketua Tim Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, yang dijabat oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko marves).




(hps/rns)