Valve mengungkapkan telah memblokir secara permanen puluhan ribu akun Dota 2. Tentunya bukan tanpa alasan mereka melakukan itu. Lantas apa penyebabnya?

"Kami memblokir secara permanen lebih dari 40.000 akun yang menggunakan software pihak ketiga untuk melakukan cheat di Dota selama beberapa minggu terakhir," ujar Valve, dikutip detikINET dari situs resminya, Kamis (23/2/2023).

Mereka menyatakan bahwa perangkat lunak yang dimaksud dapat mengakses informasi internal client Dota. Hal tersebut bisa dilakukan tanpa terlihat selama permainan berlangsung, dan memberikan keuntungan yang tidak adil kepada penggunanya.

Dengan kejadian ini, Valve akhirnya merilis patch baru setelah mereka memahami cara kerja dari cheat yang digunakan. Upaya memberantas para cheater, dikatakan Valve, sejalan dengan kampanye mereka yang sedang berlangsung.

Menurutnya, banned permanen terhadap 40 ribu akun dilakukan untuk menjadi contoh kepada pemain-pemain tak bertanggung jawab yang ingin melakukan hal serupa. Valve juga ingin menegaskan bagaimana posisi mereka sebagai pemilik Dota 2.

"Jika Anda menjalankan aplikasi apa pun yang membaca data dari klien Dota saat Anda bermain game, akun Anda dapat diblokir secara permanen dari bermain Dota. Ini termasuk pemain profesional, yang akan dilarang dari semua acara kompetitif Valve," ujar Valve.

Valve menambahkan bila Dota merupakan permainan yang mengedepankan keterampilan dan keuletan. Mereka ingin pemain berkembang seiring dengan permainan yang kerap dilakukan.

"Seperti sebelumnya, kami akan terus mendeteksi dan menghapus eksploitasi ini saat mereka datang kembali, dan terus mencekal pengguna yang curang," sebutnya.

Valve tak hanya galak terhadap pemain publik. Sebelumnya pada Desember 2022, pemilik Steam ini turut memblokir sepuluh pro player Dota 2 dari seluruh kompetisi yang mereka adakan.

Alasan pemblokiran saat itu lantaran pemain-pemain jago ini melakukan sharing account. Selain tak bisa tampil di turnamen resmi Valve, sepuluh pro player tersebut juga dilarang dari kompetisi yang digelar oleh PGL.