Layanan Cloud Gaming Google Stadia Dimatikan

Layanan Cloud Gaming Google Stadia Dimatikan

ADVERTISEMENT

Layanan Cloud Gaming Google Stadia Dimatikan

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 30 Sep 2022 09:32 WIB
NEW YORK, NY - OCTOBER 15: The new Google Stadia gaming system controller is displayed during a Google launch event on October 15, 2019 in New York City. Googles Stadia game streaming service will launch on November 19th.  (Photo by Drew Angerer/Getty Images)
Layanan Cloud Gaming Google Stadia Dimatikan Foto: Getty Images/Drew Angerer
Jakarta -

Google Stadia, layanan cloud gaming yang diluncurkan Google tiga tahun yang lalu, akan dimatikan. Google mengatakan pemain masih tetap bisa mengakses dan memainkan game miliknya hingga 18 Januari 2023.

Dalam postingan blognya, Google mengungkap bahwa Stadia tidak berhasil menarik pengguna seperti yang diharapkan sehingga terpaksa harus dimatikan. Google akan memberikan refund kepada semua pengguna yang diperkirakan akan selesai pada pertengahan 2023.

"Kami akan mengembalikan dana untuk semua pembelian hardware Stadia yang dilakukan lewat Google Store dan semua pembelian game dan konten add-on lewat toko Stadia," kata Vice President dan General Manager Stadia Phil Harrison dalam potingan blognya, seperti dikutip dari Engadget, Jumat (30/9/2022).

Saat ini toko game Stadia sudah ditutup jadi pengguna tidak bisa membeli game baru. Transaksi di dalam game juga sudah dimatikan. Google mengatakan akan menangani semua permintaan refund secara otomatis dan pengguna tidak perlu mengembalikan hardware Stadia yang sudah dibeli.

Seperti diketahui, Stadia merupakan layanan cloud gaming pada Maret 2019. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk stream game langsung ke perangkatnya lewat layanan cloud Google.

Jadi pengguna tidak perlu membeli PC dengan spesifikasi dewa untuk memainkan game AAA seperti Assassin's Creed Odyssey dan Cyberpunk 2077, asalkan memiliki koneksi internet yang cepat. Tapi Google menyediakan kontroler Stadia untuk dibeli.

Meski Stadia telah ditutup, Google mengatakan basis teknologinya masih akan hidup di produk Google lainnya, termasuk YouTube, Google Play, dan augmented reality. Pada bulan Maret lalu, Google juga mengumumkan Immersive Stream for Stadia, versi Stadia yang bisa dilisensi oleh pihak ketiga.

Nasib buruk Stadia sebenarnya sudah diramal sejak Google menutup studio pengembangan game internalnya pada tahun lalu. Tapi hingga akhir Juli ini Google masih meyakinkan pengguna bahwa Stadia tidak akan ke mana-mana.

Harrison mengatakan beberapa karyawan yang masih bertahan di tim Stadia akan dipindahkan ke posisi lainnya di dalam Google. Tidak diketahui apakah Google akan melakukan PHK setelah Stadia dimatikan.

Meski Google Stadia sudah tutup buku, bukan berarti bisnis cloud gaming akan langsung tumbang. Masih ada Xbox Cloud Gaming besutan Microsoft, Nvidia GeForce Now, dan Amazon Luna yang bertahan.



Simak Video "KuTips: Mendulang Cuan dengan Google Ads"
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/rns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT